Sorong, Fajar Papua
Lebih kurang sebanyak 1030 kepala keluarga (KK) ekonomi menengah kebawah yang tersebar di 8 RW dan 24 RT wilayah Kelurahaan Remu Utara, pada Kamis (3/7) kemarin menerima kartu bantuan langsung tunai (BLT).
Sesuai pantaun wartawan, pembagian kartu BLT ini, dimulai sejak pagi hingga berakhir pada sore hari kemarin dan berjalan aman-aman terkendali. Ketika ditemui diruang kerjanya, Kepala Kelurahaan Remu Utara, Fauzi Fattah, S.Stp kepada Fajar Papua, Kamis (3/7) kemarin mengatakan total warga masyarakat miskin yang ada di wilayah kerja kelurahaan remu utara dan telah didata pihaknya berjumlah 1030 kk, yang siap mendapatkan kartu BLT.
Sebelumnya, kata Alumni Mahasiswa STPDN Bandung ini, pihaknya dalam hal ini kelurahaan remu utara telah mengadakan verifikasi, mulai dari data keluarga yang meninggal, meninggalkan tempat tinggal dan berpindah tempat. Yang kemudian ditemui sebanyak 187 KK, dan selanjutnya sudah diganti dengan daftar pengganti baru.
”Kami fokuskan dalam hari ini dari pagi hingga sore khusus untuk pembagian kartu BLT bagi warga yang benar-benar telah terdata. Sementara, data yang ada ini berdasarkan data tahun 2005. Sedangkan setiap nama itu kita patokan sesuai data yang dikirim oleh pihak kantor pos dalam bentuk daftar nominasi.”jelasnya.
Dikatakannya, kita ditugaskan dari kantor pos hanya sebagai verifikasi saja, sebenarnya daftar untuk ferifikasi itu sangat banyak misalnya kelayakan rumahnya harus bagaimana dan lain sebagainya. Tetapi kita tidak pakai patokan itu, namun yang kita pakai yakni berdasarkan orang yang sudah meninggal atau sudah pindah sesuai dengan kesepakatan semua lurah di kota sorong.
”Kalaupun sudah meninggal, istrinya ada tetap diberikan kepada istrinya terkecuali mereka meninggal dan yang sudah pindah tidak memisahkan keluarga sama sekali disini, itu yang kita verifikasi.”paparnya.
Ia menjelaskan, ada terjadi peningkatakan, dimana data tahun 2005 warga penerima BLT hanya sebanyak 800 kk, namun di tahun 2008 ini meningkat menjadi 1030 kk. Walaupun ada tambahan tetapi sangat riskan sekali dimana ada masyarakat yang menyampaikan bahwa namanya mereka ditahun 2005 memang ada tetapi ditahun 2008 ini tidak ada.
”Saya sampaikan kepada setiap RT bahwa hari ini fokus kita hanya membagikan kartu BLT saja, supaya masyarakat bisa menerima kartunya, dan selanjutnya pihak kantor pos sudah bisa menyiapkan data untuk pembagiannya. Sementara permasalahan yang terjadi itu akan dibicarakan pada besok (hari ini-red) dengan agenda mencari solusinya.”jelasnya.
Ia menambahkan, sesuai informasi yang diterimanya dari pihak kantor pos sorong bahwa mereka belum bisa membuat jadwal pembagian BLT, karena ada beberapa kelurahan yang belum membagikan kartu dan bahkan belum serahkan datanya ke kantor pos.
”Ada yang mungkin sudah jadi orang kaya dan ada yang masih jadi orang miskin, hanya kita lihat memang dalam pembagian kartu ini masih banyak yang seharusnya tidak menerima, menurut saya masih ada cuma kita tidak ambil resiko untuk mengganti karena kuatir adanya gejolak, sehingga semuanya kembali pada kesadaran masyarakat itu sendiri.”kata Lurah Remu Utara. (jga)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment