AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

01 November 2008

MRP Harus Minta Maaf kepada TNI

Posted on 19 May 2008 by admin in Terorisme Negara
JAYAPURA- Ada yang menarik dari puncak peringatan HUT ke-45 Kodam, Sabtu (17/5). Itu, tidak lain hadirnya pimpinan MRP Agus Alua, yang belum lama ini mengeluarkan Skep ( Surat Keputusan) tentang sikapnya terhadap PP 77 Tahun 2007 tentang lambang daerah yang dinilai menyudutkan TNI di Papua Tak pelak Skepnya itu menyulut reaksi keras pimpinan TNI di Papua bahkan mengancam akan melakukan somasi.
Hadirnya Agus Alua pada peringatan HUT Kodam tersebut memunculkan sinyalemen bahwa perseturuannya dengan pihak Kodam itu sudah mencair.
Pangdam Mayjen TNI Haryadi Soetanto mengatakan, kehadiran Ketua MRP itu karena yang bersangkutan diundang untuk menghadiri peringatan HUT Kodam.
Namun, persoalan yang berkaitan Skep MRP yang menyudut TNI itu, tetap perlu dicabut dan meminta maaf kepada pemerintah, TNI dan masyarakat.
“Mengenai ajakan dialog dari pimpinan MRP, sampai sekarang ini belum dilaksankan. Pada prinsipnya niat untuk melakukan komunikasi itu perlu dihargai dan dihormati,” ujar Pangdam menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos usai menjadi inspektur pada upacara militer memperingati HUT ke-45 Kodam di Makodam, Sabtu ( 17/5).
Ditempat yang sama, Ketua MRP Agus Alua saat diminta tanggapannya enggan untuk berkomentar.
Sementara itu terkait kebijakan pemerintah yang kembali akan mengaktifkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga miskin, menyusul akan dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga tidak luput dari perhatian Pangdam.
Menurut Pangdam, dilibatkannya TNI dalam penyaluran BLT itu merupakan kebijakan pimpinan TNI, untuk membantu pihak kepolisian dalam menciptakan situasi aman dan tertib.
“Kami menyadari kenaikan BBM ini pasti ada yang pro dan kontra. Namun, dengan kenaikan itu kami berharap di wilayah Papua tidak ada gejolak yang bisa menciptakan situasi tidak kondusif dan tidak aman,” ujar Pangdam menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos usai menjadi inspektur upacara pada HUT ke-45 Kodam di Lapangan Makodam, Sabtu (17/5).
Dikatakan sebagai warga negara yang baik, dirinya minta agar seluruh anak bangsa yang ada di Papua ini mengikuti semua ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, sebagai pada hakekatnya adalah untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
Jika memang BBM akan dinaikkan, maka sudah pasti yang berhak menerima subsidi BLT adalah mereka-mereka yang benar-benar berhak untuk mendapatkannya.
Terkait dengan penyaluran BLT sebagai kompensasi kenaikan harga BBM itu lanjut jenderal bintang dua itu, TNI wajib menyiapkan pasukannya membantu Polri, itupun jika diperlukan kalau ada muncul gejolak-gejolak social di tengah-tengah masyarakat.
“ Sebagai pimpinan TNI di daerah ini, kami berharap tidak perlu ada kerusuhan/gejokak-gejolak sosial sehingga TNI tidak perlu diturunkan. Namun begitu, TNI harus selalu siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan Polri, apabila Polri tidak sanggup lagi mengamankan dan mengawal situasi kondusif yang ada di daerah ini,” harapnya.
Karena itu, mantan Kasdam IV/Dipenogoro itu mengharapkan dan menghimbau seluruh masyarakat menyikapi kenaikan BBM itu tidak perlu dengan tindakan-tindakan yang destruktif. Sebab hal itu sudah menyalahi aturan, sehingga hanya akan membuat situasi tidak tenang.
“Jika masyarakat ingin menyampaikan pikiran-pikiran terkait dengan rencana kenaikan harga BBM itu sampaikan dengan cara-cara yang cerdas, bermartabat dan tidak perlu dilakukan secara anarkis dan destruktif,” himbaunya.
Sementara itu, berkaitan dengan HUT ke-45 Kodam XVII/Cenderawasih, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo berpesan kepada seluruh masyarakat Papua untuk selalu bersatu padu, bahu membahu dan bekerja keras menjadi wilayah Papua ini lebih sejahtera, lebih maju dan cinta damai.
Untuk mewujudkan tekad tersebut, dirinya minta kepada setiap prajurit Kodam dan warga Cenderawasih untuk selalu tampil sebagai professional-profesional yang militan dan tetap solid dalam mengawal, menjaga dan mempertahankan setiap jengkal tanah air.
“ Saya berharap prajurit Kodam harus selalu mampu memberikan jaminan bagi tetap tegaknya kedaulatan negara dan keutuhan NKRI dari sabang sampai merauke,” ujar Kasad dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pangdam dalam puncak peringatan HUT ke-45 Kodam.
Terkait dengan memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional, pada peringatan HUT Kodam itu, dirinya kembali mengajak seluruh komponen bangsa yang ada di wilayah Papua untuk mengelorakan semangat kebangkitan nasional, semangat untuk bersatu padu dan semangat untuk membangun daerah dan bukan untuk merusak.
“ Mari bergandeng tangan menyingsingkan lengan baju untuk bekerja keras bersama-sama meraih keberhasilan yang akan mengantarkan bangsa yang besar dan maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai NKRI,” harapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Kasad meminta kepada seluruh prajurit Kodam agar jangan mudah terprovokasi oleh aliran radikal kanan dan fanatisme agama yang sempit yang dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan bangsa, baik antar umat beragama maupun sesama umat beragama.
Selain itu, prajurit juga diminta untuk menjauhkan diri dari kegiatan politik praktis pada berbagai event Pilkada yang mulai marak di wilayah Papua dan senantiasa memelihara,menjaga dan menegakkan netralitas TNI.
Upacara HUT Kodam tersebut, dihadiri sejumlah pejabat TNI/Polri dan pejabat sipil diantaranya Pangkosek Hanunas Biak Marsma TNI Ign Basuki, Danlantamal X Brigjen TNI Marinir Giyarto, Wakapolda Kombes Pol.Drs. Prasetyo. Sekda Papua Drs. Tedjo Soeprapto dan Waket DPRP Paskalis Kosay.
Puncak HUT Kodam tersebut juga diwarnai dengan acara hiburan, diantaranya tari yospan, senang bela diri yang diperagakan para prajurit serta peragaan membentuk formasi HUT ke-45 Kodam.
Puncak peringatan ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng dari Pangdam Mayjen TNI Haryadi Soetanto kepada Kopda Maurid Sawit anggota Yonif 751/BS sebagai juara umum lomba penembak piala Kasad 2008.
Masih berkaitan dengan peringatan HUT Kodam, Sabtu (17/5) dini hari lebih dulu dilakukan acara renungan di Makodim Jayapura. Kegiatan ini diikuti para generasi muda, terutama kalangan pelajar se- Jayapura. Sebagian besar peserta renungan tersebut merupakan para penari Yospan yang tampil dalam upacara HUT Kodam tersebut.
Dandim 1701/Jayapura Letkol Kav A.H Napoleon mengungkapkan, menjelang HUT ke-45 Kodam, dirinya mengadakan acara tatap muka dengan generasi muda, sekaligus dilaksanakan kegiatan renungan.
Sebab, generasi muda adalah merupakan bagian dari kekuatan komponen bangsa. Dalam acara renungan itu, pihaknya mengajak para generasi muda untuk mengisi kegiatan yang positif dengan pertunjukan seni dan budaya Papua seperti tarian yospan.
“Tari Yospan adalah bukan saja menjadi budaya Papua tapi juga budaya nasional. Karena itu saja mengajak para generasi muda untuk terus melestarikan budaya tari yospan, karena itu bisa menjadi media perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” tandasnya. (mud)

No comments: