AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

05 November 2008

Yoap : Obama Menang, Perubahan Datang

SORONG – Presiden Amerika ke-44 telah diketahui, Barack Obama-lah orangnya, pria berdarah Kenya-Hawaii ini menorehkan sejarah baru sebagai presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat. Terkait dengan Pilpres Amerika Serikat yang akhirnya memilih Barack Obama sebagai presiden, menurut Sekretaris Dewan Adat Papua Daerah Sorong, Yoab Syaftle bahwa banyak hal positif dari Pilpres Amerika Serikat yang bisa dijadikan contoh dalam penerapan demokrasi di Indonesia.
“Hal yang saya dapat sampaikan untuk semua rakyat di Indonesia dan Papua Khususnya bahwa suatu sejarah baru telah tercatat di AS, Barack Obama yang adalah kulit hitam blasteran Kenya-Hawaii, terpilih sebagai presiden AS pada abad ke-21 tepatnya tanggal 4 November 2008,”ujar Yoap Saffle yang selama ini vokal menyuarakan Papua Merdeka.
Dikatakan, ada hal yang positif dapat dipetik dari keberhasilan Obama dimana USA sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, walaupun dulunya banyak perbedaan ditahun-tahun yang silam, tetapi perubahan itu sudah sangat luar biasa.
“Dimana kini di Amerika tidak ada lagi perbedaan diantara warga negara apakah itu kulit hitam, putih, kuning, merah dan lain sebagainya itu tidak ada perbedaan, semua warga Amerika, yang artinya semua sudah memahami, menghargai, menghormati demokrasi,” kata Yoab Syaftle melalui sambungan telepon seluler kemarin siang (5/11).
Dikatakannya, thema yang diusung Obama adalah Perubahan, dan kata Change We Can Belierves inilah yang membuat Obama sangat terkenal dan akhirnya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. “Dan saya sendiri masuk dalam tim kampanye Obama, kami selalu kampanye, jadi setiap hari selalu komunikasi via e-mail,”ujar Yoap Saftle.
Dikatakan, hal prinsipil dalam kemenangan Obama adalah thema kampanye yang mengusung perubahan untuk bisa dilaksanakan diseluruh dunia. “Termasuk kita yang ada di Indonesia maupun Papua, karena saya lihat bahwa walaupun di Indonesia sudah ada pemilihan langsung baik itu presiden, gubernur, bupati/walikota, anggota DPR-RI dan sebagainya, tetapi semuanya itu belum 100% mencerminkan demokrasi, yang ada adalah kepentingan, yang ada adalah penguasa, kepentingan kekuasaan, itu yang selalu ditonjolkan dalam setiap pemilihan,” imbuh Yoab Syaftle.
Ia juga menilai lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU, Panwaslu keindependenannya dipertanyakan sehingga mereka sudah tidak bisa melaksanakan demokrasi yang betul-betul demokrasi. “Visi dan misi yang dipaparkan itu sebagai slogan saja, karena nantinya sudah terpilih itu tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Jadi kita harapkan bahwa perubahan yang dicanangkan oleh Amerika melalui presiden terpilih Barack Obama ini menjadi hal yang harus diikuti, artinya harus ada reformasi yang mendasar dalam pelaksanaan sistim demokrasi di Indonesia,” tegas Yoab Syaftle.
Ditanya lebih jauh tentang nasib Papua atas terpilihnya Obama, Yoap mengaku belum bisa memprediksinya. Lanjut dikatakan, dari pemilihan presiden Amerika yang bisa dicontohi bahwa demokrasi betul-betul diterapkan, dan di Indonesia bisa dicontohi, salah satunya transfaransi. “Contoh keuangan, kita lihat Obama punya keuangan itu ada 6 trilyun lebih, MccAin itu 3,5 trilyun dana kampanye-nya, itu uang yang dikumpulkan dari rakyat, itu disampaikan sejelas-jelasnya dan dipertanggung jawabkan kepada publik, sementara kita di Indonesia tidak jelas, darimana itu tidak disampaikan kepada rakyat, pengeluarannya untuk apa juga tidak jelas.”ujarnya.
Atas nama rakyat Papua, ia mengucapkan selamat atas terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-44. (ian)

No comments: