AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

12 October 2008

Bukan Presentasi KA-Andal Tapi Sosialisasi

KAIMANA-Presentasi KA-Andal yang dilakukan PT Raja Mina Raya (RMR) yang melibatkan Unipa mengecewakan CI salah satu organisasi yang bergerak di bidang konservasi dengan masyarakat lokal sebagai sasaran.
Kaimana Corridor Program Manager CI Elisabeth Pasapan dalam Konferensi Pers di Kantor CI Jalan Batu Putih Jumat (10/10) kemarin mengatakan kegiatan yang dibuat PT RMR dengan melibatkan Unipa bukan mempresentasikan KA-Andal namun lebih tepat kalau dikatakan sosialisasi terhadap apa yang akan diusahakan PT RMR.
Ada banyak hal yang tidak dipresentasikan tim peneliti yang sebenarnya merupakan hal yang mendasar untuk secara bersama-sama dikaji dan dibahas terkait akan dirintisnya usaha PT RMR.
Harusnya menurut Elisabeth dalam pemaparan KA-Andal sedetail mungkin digambarkan metode-metode yang digunakan dalam mengimplementasikan proyek yang akan dibuat.
Padahal kalau mau dilihat bahwa dalam mengimplementasikan suatu kegiatan atau proyek Bonafit seperti ini harus didukung dengan metodologi yang jelas. Sehingga metode yang akan dipakai dapat dibahas dan dikaji terhadap setiap dampak yang akan muncul juga didukung dengan data yang akurat. Tata ruangnya juga harus jelas sebenarnya dalam pemaparan tersebut, jangan sampai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) yang telah dideklarasikan akhirnya rusak karena di sekitarnya telah dibangun pabrik industri.
“Kita tahu bahwa pada KKLD banyak keanekaragaman terumbu karang yang sebagian besar kehidupannya sangat sensitif. Apabila pabrik industri dibangun di sekitarnya otomatis mengalami kerusakan pada karang-karangnya,” tegasnya.
Lebih lanjut Elisabeth juga mengatakan, pihaknya sangat kecewa karena presentasi KA-Andal ini kalau dilihat dari sisi ilmiahnya sangat rancu dan banyak hal atau banyak data yang harus dilihat kembali dan dikaji secara lebih mendalam.
“Yang perlu saya klarifikasi juga bahwa dalam presentasi tersebut dikatakan KKLD berdampak pada areal daerah tangkapan ikan semakin kecil. Pemahaman itu salah dan perlu dipahami bahwa KKLD yang sudah dideklarasikan justru bertujuan untuk penyelamatan daerah-daerah tangkapan ikan.
Kaitannya dengan obyek-obyek budaya yang menarik dan mempunyai nilai di dunia pariwisata, kata dia hal ini bukan main-main dan butuh waktu yang mana masyarakat harus siap mempromosikan secara besar-besaran dan banyak hal yang harus dibenahi seperti infrastruktur harus ada. Juga transportasi udara harus dipikirkan dan yang paling penting payung hukum yang mengatur itu yang dituangkan dalam Perda belum ada. “Kita harus berpikir pada manfaat jangka panjang dan berkelanjutan,” jelasnya.
Disinggung mengenai pro kontra antara CI dan perusahaan, sekali lagi Elisabet katakan dengan tegas dengan lantang pada prinsipnya, CI tidak mau berkonflik dengan siapapun dan CI tetap jalan sesuai visi misi.
Upaya pendampingan pada masyarakat tetap dioptimalkan sambil terus mengingatkan dan mengawasi terhadap setiap dampak yang akan timbul dari suatu kegiatan yang akan dijalankan, dengan berbagai strategi-strategi pendekatan yang akan dipakai CI. Karena pada dasarnya keberadaan LSM pada suatu wilayah adalah semat-mata sebagai pengontrol. (nic)

No comments: