MANOKWARI-Pemkab Teluk Wondama akan memfasilitas pertemuan masyarakat dan pemuka-pemuka agama terkait rencana pembangunan mesjid di daerah itu. Dialog perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan, sehingga pelaksanaan pembangunan mesjid dapat diterima semua komponen masyarakat.
Mengenai rencana pembangunan mesjid tersebut, semalam (Jumat,10/10) Bupati Teluk Wondama Drs Alberth H Torey, MM; Ketua Klasis GKI Teluk Wondama Pdt.Marthen Wali dan tokoh muslim H.Syamsudin menggelar jumpa pers di Mansinam Beach Resort. Pemda dan pemuka-pemuka setuju menggelar dialog.
Pembangunan mesjid ini merupakan rencana Pemkab Teluk Wondama sejak awal 2008 dan dibebankan pada dana APBD, sehingga diharapkan akhir tahun ini sudah dilakukan peletakan batu pertama.
Kepada wartawan Bupati Torey menegaskan, masyarakat tidak menolak rencana Pemda membangun mesjid. Bahkan menurutnya, pemerintah merasa berdosa kalau tidak memperhatikan pembangunan rumah peribadatan.
‘’Masyarakat muslim di Wondama jadi minoritas, tapi mereka juga adalah warga Kabupaten Teluk Wondama karena itu Pemda punya tanggung jawab untuk menjamin peribadatannya,’’ tuturnya didampingi Ketua Klasis dan tokoh muslim.
Rencana pelaksanaan pembangunan mesjid menurut Bupati didasarkan pada beberapa faktor yakni salah satu dari 6 program prioritas pembangunan adalah peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diaplikasikan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana peribadatan.
Selain itu juga jumlah penduduk muslim di
Wondama terus bertambah sedangkan daya tampung dan kapasitas Mesjid Al-Falah yang ada tidak mampu lagi menampung umat.
Dikatakannya, ada komitmen moral dari umat Kristen dan masyarakat adat untuk mendukung rencana pembangunan mesjid di Wondama, namun dengan rekomendasi. Pembangunan mesjid tidak dilakukan pada wilayah zending (religi) umat Nasrani
yaitu antara Aitumeri/Miei sampai Kaibi.
Pembangunan mesjid hendaknya mempertimbangkan lokasi pada wilayah antara Sanduai sampai Rado. ‘’Dimana tempat itu (Sanduai
sampai Rado) akan menjadi pusat pertumbuhan wilayah perdagangan yang merupakan mata pencaharian sebagian penduduk muslim,’’ tegasnya.
Sementara itu Ketua Klasis GKI Teluk Wondama, Pdt.Marthen Wali mengatakan, rencana pembangunan mesjid terlebih dahulu digelar dialog antar masyarakat. Keputusan dialog bersama
nanti akan menjadi dasar menentukan langkah
selanjutnya. Namun, bila melihat dari sejarah penyebaran gereja di Teluk Wondama ada situs-situs yang perlu dijaga kemurniaannya.
‘’Kami sangat mendukung program pemerintah
namun itu harus menjadi keputusan bersama lewat dialog nanti,’’ imbuhnya.(lm)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment