AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

20 October 2008

Mantan TPN/OPM Ditemukan Tewas; Menghilang Usai Menyebar Undangan Demo(Soal Hasil Otopsi, Dokter Enggan Komentar)

18 Oktober 2008 09:37:30
SENTANI-Seorang mantan TPN/OPM, Yosias Syet (42), ditemukan tewas dalam kamarnya di Kampung Waibron, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura Jumat (17/10) sekitar pukul 06.00 WIT.Korban diketahui sebagai mantan TPN/OPM di bawah pimpinan Elki Bemey tahun 1984. Namun korban memilih kembali bergabung dengan sanak keluarganya dan keluar dari TPN/OPM. Saat ini, selain sebagai penjaga tanah Papua di DAP, korban kesehariannya sebagai petani kakao. Teka-teki kematian pria yang kini menduda dan hidup menyendiri itu, sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri, dan kini masih dalam pemeriksaan pihak medis untuk mengetahui penyebab sebenanrya kematian korban.Cenderawasih Pos yang mencoba mendatangi rumah korban menangkap pemandangan yang serba duka baik dari keluarga, kerabat, dan simpatisan. Bahkan kematiannyapun menjadi wacana pembicaraan yang hangat diantar keluarga maupun kerukunan kewargaan yang berada di situ.Salah seorang keluarga korban bernama Oktovianus Klembiab ketika ditemui di rumah duka menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang keluarganya yang lain bernama Petrus. Dimana saat itu petrus yang sudah hampir 2 hari mencari korban ke seluruh kaum keluarganya namun tidak menemukannya.Sekitar pukul 06.00 Petrus mencoba mendatangi rumah korban, dan mengetuk pintu kamarnya namun terkunci dari dalam. Karena curiga petrus mencoba mengintip dari atas ventilasi jendela. Saat itu Petrus melihat korban sedang terbaring di ranjangnya setengah terkelungkup dengan posisi satu tangnannya dibawah pipi.Petrus yang secara berulang kali memanggil nama korban mulai curiga karena korban tidak terbangun juga, sehingga saat itu pintu kamar korban langsung didobrak. Betapa kagetnya Petrus ketika menyaksikan pemandangan naas dimana pada mulut dan telinga korban keluar darah yang sudah mulai membusuk dengan keadaan tubuh yang sudah membujur kaku.Spontan saja Petrus langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak keluarga yang lain. Saat itu juga pihak keluarga langsung menghubungi petugas Medis di RSUD Yowary Sentani. Petugas yang melakukan pemeriksaan fisik luar tubuh menganalisa korban kemungkinan tewas karena penyakit jantung ataupun terkena benturan benda keras.Pasalnya selain terdapat lumuran darah di ranjang korban juga terlihat bekas membiru di punggung dan leher korban, padahal selama ini korban tidak pernah menderita penyakit berbahaya, termasuk penyakit serius di dalam tubuh. Hal tersebut seperti ditambahkan Oktovianus saat ditemui di rumah duka. Tidak puas dengan analisa kematian korban oleh petugas yang melakukan pemeriksaan, keluarga korban langsung melarikan jenasah korban ke RSUD Dok II untuk mendapat pemeriksaan visum et revertum.Sementara Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Forkorus Yaboisembut,S.Pd saat ditemui di rumah duka juga mengungkapkan kematian korban perlu mendapat penyelidikan pihak berwajib, karena kematiannya berpotensi terindikasi ke tindak pidana. Dijelaskannya korban merupakan salah satu sivitas DAP yang bertugas sebagai penjaga tanah Papua (Dusun red).Forkorus menjelaskan, korban menghilang Kamis (16/10) sekitar pukul 01.00 pasca pembagian selebaran kepada warga di Waibron untuk melakukan aksi Demo dalam penolakan hasil Pepera yang dilakukan pada Kamis (16/10). Forkorus juga sempat mempertanyakan korban yang tidak kelihatan batang hidungnya saat dilakukan demo.Sementara Kapolres Jayapura ketika dihubungi via telpon selulernya menghimbau agar masyarakat tidak berprasangka yang negatif terkait penyebab kematian korban. Karena saat ini sedang dilakukan pemeriksaan medis untuk membuktikan secara ilmiah penyebab kematian korban.Dan apabila nantinya ada indikasi tindak pidana, maka Polisi tetap melakukan pengusutan terhadap penyebab kematian korban. "Saya menghimbau agar masyarakat khususnya keluarga korban tidak berprasangka negatif dulu, karena saat ini sedang dibuktikan secara medis terkait penyebab kematian korban, apabila nantinya ada indikasi ke tindak pidana terkait kematian korban maka kami tetap akan mengusutnya," tegas Kapolres serius. Sementara itu, jenazah korban Yosias Syet tiba di Kamar Jenazah RSUD Dok II Jayapura dengan menggunakan mobil ambulan milik RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura sekitar pukul 14.00 Wit. Selanjutnya, mayat disemayamkan di dalam ruangan kamar jenazah tersebut, yang masih ditutupi selimut di sekujur tubuhnya. Namun, sempat dibuka dan terlihat sudah bengkak dan membiru tubuhnya serta menimbulkan bau yang tidak sedap.Soal penyebab dan terkait kematian korban ini, tidak satupun orang yang mengantar jenazah korban tersebut, yang mau memberikan komentar atau keterangan kepada wartawan. Jenazah masih disemayamkan di ruangan tengah ruang jenazah RSUD Dok II Jayapura sekitar 1 jam, sambil menunggu dokter untuk melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban Yosias Syet tersebut. Tampak belasan orang baik dari keluarga korban maupun warga Kampung Waibron, Sentani Barat, Kabupaten Jayapura menjenguk jenazah korban di Kamar Jenazah RSUD Dok II Jayapura tersebut, datang dengan menggunakan 1 bus. Dandim 1701/Jayapura, Letkol Kav AH Napoleon sempat datang dan melihat jenazah korban yang sedang diotopsi. Usai melihat jenazah, kepada wartawan, Dandim Napoleon mengatakan pada intinya pihaknya sependapat dengan warga Waibron untuk mengetahui secara langsung. "Masyarakat juga harus tahu sehingga akan mendapatkan keterangan yang jelas tentang penyebab kematian korban dan saya sependapat dengan masyarakat yang meminta otopsi sehingga tidak mendiskreditkan institusi tertentu," katanya.Apalagi, imbuh Dandim Napoleon, hal ini untuk mengantisipasi adanya isu-isu yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memancing situasi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.Sementara itu, dokter Edy Sutrisno usai melakukan otopsi enggan berkomentar banyak terhadap hasilnya. "Tanya saja ke polisi karena saya hanya diminta untuk melakukan otopsi saja," katanya sambil ngeloyor pergi meninggalkan wartawan yang mengeruminya.Didesak wartawan apakah ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban? Dokter Edy juga tidak mau menjelaskannya dan meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada aparat kepolisian. Sekitar pukul 19.00 Wit, jenazah korban Yosias Syet akhirnya dibawa pulang ke rumah duka dengan mobil ambulan tersebut dan dikawal aparat kepolisian Polresta Jayapura. (jim/bat)

No comments: