AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

24 October 2008

OKIA Tidak Boleh Berpolitik

Sabtu, 25/10/2008 03:53 (GMT+9.5)
TIMIKA - Organisasi Kaum Intelektual Amungsa (OKIA) mengaku kaget membaca koran, karena ternyata ada nama OKIA yang ikut dilibatkan dalam pernyataan-pernyataan politik. Sementara OKIA adalah organisasi sosial yang independen dan bertujuan melindungi, memperjuangkan dan membela hak-hak dasar intelektual orang Amungme-Kamoro (Amungsa). Hal itu ditegaskan Ketua Umum OKIA, Septinus Timang, BIK ketika mendatangi kantor Redaksi Radar Timika, Jumat (24/10).
Setptinus didampingi Divisi Humas, Gerson Harap "Meno" Imbir, serta anggota OKIA lainnya, Merry Kanunggok, SE dan Pontius Kelangame, SIp. Mereka mendatangi kantor redaksi Radar Timika untuk meluruskan informasi, agar masyarakat tidak salah faham terhadap kedudukan OKIA sebagai organisasi soasial yang murni di tengah masyarakat, bukan untuk digunakan oleh kelompok, atau oknum tertentu demi kepentingan politik.
"Kalau ada orang yang datang ke Radar Timika bicara politik dan mengatasnaman dirinya dari OKIA, itu adalah oknum, bukan atas nama OKIA," kata Septinus yang didukung oleh ketiga rekannya.
Menurut Septinus dan Gerson, jika ada orang yang berbicara mengatasnamakan OKIA, itu harus melalui prosedur yang ditetapkan organisasi, dan harus melalui hasil rapat, kemudian merekomendasikan kepada seseorang untuk bicara mengatasnamakan OKIA.
"Kalu tidak ada rekomendasi, jangan pakai-pakai OKIA bicara politik," tegas Gerson. Sementara OKIA kata Septinus, harus tetap menjaga independensinya dan tidak bisa bicara politik karena bukan itu tujuan dibentuknya Organisasi Intelektual Orang Amungsa. "Siapapun yang akan dilantik, kalau memang sudah memenuhi aturan, silahkan lantik, jangan bawa-bawa nama OKIA lagi untuk kepentingan kandidat tertentu," paparnya.
Sementara menurut Pontius Kelangame, seharusnya OKIA mencari solusi yang terbaik untuk memperbaiki masalah, bukan ikut terlibat politik dan memberikan pendidikan politik yang salah di tengah masyarakat.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum OKIA, Septinus. Ia menilai, di Timika ini sudah terjadi pendidikan politik yang salah, membodohi dan membahayakan rakyat. Ia mengatakan hampir semua orang termasuk para pejabat berani bicara melabrak aturan termasuk hukum, karena semua sudah sarat dengan kepentingan. Akibatnya masyarakat tidak diberikan informasi yang sebenarnya bahkan disesatkan dan dibuat bingung.
"Lihat saja, ini akan terjadi bom waktu, karena masyarakat tidak diberikan informasi yang sebenarnya. Kaget-kaget ada pejabat yang dilantik, masyarakat tidak siap karena dari awal tidak pernah terbuka dan tidak dijelaskan yang sebenarnya," papar Septinus.
Untuk itu, kata Septinus, OKIA harus tetap hati-hati dan tidak bisa seenaknya ngomong di koran. "Bisa-bisa OKIA juga jadi alat untuk kepentingan politik." ujar Septinus.
Ia menambahkan, OKIA yang baru terbentuk Desember 2003, dirancang untuk membela hak-hak dasar orang Amungsa. Tidak dibentuk untuk kandidat tertentu seperti organisasi lainnya yang terus berteriak membela salah satu kandidat. "Maaf OKIA tidak seperti organisasi yang banyak bermunculan untuk jadi alat politik," katanya.
Dalam waktu dekat, menurut Merry Kanunggok SE, OKIA akan menyelenggarakan Rapat Kerja guna membahas program kerja yang jelas dan terarah. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Hotel Serayu mulai 7 s/d 9 November dan diikuti 200 anggota OKIA.(oct)

No comments: