29 Oktober 2008 04:18:03
JAYAPURA- Rencana pergantian pejabat sementara Rektor Universitas Sains Teknologi Jayapura (USTJ) Drs Ali Kastela kepada pejabat sementara David Hindom, SH, MM, yang batal dilaksanakan Rabu (22/10), nampaknya berbuntut panjang. Pasalnya, pendiri Yayasan Bhineka Tunggal Ika (YBTI) Isak Hindom (mantan Gubernur Irian Jaya) yang mendirikan USTJ (dulunya ATJ) ini mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari beberapa oknum sivitas akademik kampus tersebut. Hal ini diungkapkan Ketua YBTI Drs Izaac Saul Recky Hindom dan Victor Christian, SH selaku kuasa hukum Isak Hindom dalam jumpa pers di Rumah Makan Ujung Pandang, Dok II, Selasa (28/10). Diungkapkan, saat hendak datang ke acara pelantikan pejabat sementara Rektor USTJ tersebut, Izak Hindom dan beberapa pengurus YBTI dipalang tidak boleh masuk oleh MY, IR dan H alumni USTJ, yang menurut Victor belakangan diketahui atas perintah Rektor USTJ Ali Kastela. Namun, akhirnya Isak Hindom diperbolehkan masuk, meski harus turun dari mobil dan jalan kaki menuju rektorat tanpa didampingi pengurus YBTI maupun kuasa hukumnya. Bahkan, Isak Hindom sempat "disandera"dengan dikunci dari luar sambil menunggu Rektor USTJ Drs Ali Kastela."Kami menilai hal ini sebagai perlakuan yang tidak manusiawi, sehingga kami Senin (27/10) melaporkan perbuatan tidak menyenangkan ini ke Ditreskrim Polda Papua,"ungkap Victor sambil menunjukkan tanda bukti laporan ke polisi. Selain perbuatan yang tidak menyenangkan, undangan pelantikan yang ditandatangani Isak Hindom selaku pendiri YBTI dan USTJ ini, dibatalkan dan para undangan yang sudah datang diminta pulang. Batalnya pelantikan ini, lanjut Victor, karena Drs Ali Kastela belum sepenuhnya bersedia untuk diganti oleh pejabat yang baru. Selain laporan polisi sebagai pembelajaran hukum, pihaknya juga meminta Ali Kastela meminta maaf secara terbuka lewat media, terkait pembatalan pelantikan pejabat sementara rektor USTJ. Kebijakan pergantian rector oleh pengurus YBTI ini, bukan tanpa alasan kuat. Menurut Isac Saul Recky Hindom, yang baru dilantik sebagai ketua YBTI 11 Oktober 2008 ini, selain Ali Kastela sudah menjabat selama 24 tahun, yang bersangkutan selama lima tahun terakhir lebih banyak berdomisili di Jakarta sehingga hasil kerja yang diharapkan tidak maksimal. Disamping itu, yang bersangkutan juga mencalonkan diri sebagai Caleg dari salah satu Parpol."Pergantian ini tidak sepihak, sebenarnya kami sudah undang beberapa kali dalam rapat pertemuan selama 4 bulan terakhir, tapi yang bersangkutan tidak pernah hadir,"ungkap Recky Hindom yang mengaku pejabat sementara yang ditunjuk untuk segera melakukan persiapan pemilihan rektor definitif lewat rapat senat perguruan tinggi. (tri)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment