JAYAPURA-Pengungkapan kasus bentrok berdarah antara aparat Brimob Polda Papua dengan TNI Yonif 756/WMS di Wamena, Sabtu (1/11), yang menewaskan anggota TNI, Barada La Harirabu dan menyebabkan 2 anggota Brimob, Briptu Jusman dan Brigka Eriks Alvons terluka, diseriusi Polda Papua.
Keseriusan Polda itu dibuktikan dengan telah ditahannya 8 oknum anggota Brimob, Senin (10/11) kemarin.
"Sekarang kami sedang melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 8 oknum anggota Brimob yang diduga kuat sebagai pelakunya," tegas Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bagus EKodanto kepada wartawan Cenderawasih Pos di Mapolda Papua, Senin (10/11) kemarin.
Bahkan, Kapolda Papua mengakui bahwa 8 oknum anggota Brimob tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kaitannya dengan insiden bentrok dengan TNI di Wamena tersebut dan ke-8 oknum anggota Brimob tersebut sudah dilakukan penahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penahanan ke-8 oknum anggota Brimob tersebut, ada yang dilakukan di tahanan Mako Brimob Polda Papua dan ada di Rutan Mapolda Papua.
Hanya saja saat ditanya inisial ke 8 oknum anggota Brimob ini, Kapolda masih enggan untuk menyebutkannya. Bahkan, Kapolda Bagus Ekodanto juga menunggu pelaku penganiayaan anggota Brimob yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI tersebut.
"Soal inisial 8 pelaku oknum anggota Brimob ini, kami masih menunggu dari Kodam XVII/Cenderawasih yakni pelaku penganiayaan terhadap anggota Brimob di Wamena. Inisial pelaku (penganiaya anggota Brimob) itu ada nggak? Kasus ini diawali penganiayaan yang dilakukan oknum TNI kepada anggota Brimob dan nama-nama pelaku dari oknum TNI belum kami terima," ujar Kapolda yang justru bertanya.
Apalagi, lanjut Kapolda Bagus Ekodanto, pihaknya bersama dengan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI AY Nasution telah sepakat untuk mengusut tuntas insiden bentrok antar aparat secara terbuka dan transparan.
Dalam insiden bentrok antar aparat ini, Kapolda Bagus Ekodanto mengakui sudah banyak saksi-saksi yang dimintai keterangan dalam upaya mengusut secara tuntas kasus tersebut, baik dari saksi masyarakat maupun anggota Brimob.
Kapolda mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah melakukan penarikan terhadap 98 pucuk senjata Brimob yang bertugas di Wamena saat terjadi bentrok tersebut dan ke-98 senjata tersebut sudah menjalani uji balistik yang dilakukan oleh Tim Puslabfor Mabes Polri 3 hari lalu. Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil uji balistik terhadap senjata-senjata tersebut.
Soal isu-isu yang berkembang pasca penemuan jenasah anggota TNI di Kali Baliem, Kapolda menegaskan tidak ada, bahkan aman dan tidak ada masalah antara TNI dan Polri karena pimpinan TNI dan Polri sudah berkomitmen untuk mengusut secara tuntas, terbuka dan transparan terhadap kasus ini.
Bahkan, Kapolda mengaku terus berkomunkasi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih dalam penanganan kasus tersebut. "Dengan komitmen ini, tidak ada masalah. Saya jamin aman," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Imam Santosa saat dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya mengakui saat ini pihak Pomdam XVII/Cenderawasih sudah melakukan pemeriksaan terhadap 17 orang anggota TNI terkait kasus insiden di Wamena tersebut.
"Pomdam telah memeriksa secara intensif terhadap 17 anggota TNI, menindaklanjuti insiden di Wamena tersebut," kata Imam Santosa.
Ditanya apakah sudah ada tersangka pelaku penganiayaan anggota Brimob? Kapendam mengaku sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang berbuntut bentrok tersebut. "Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Karena tidak mudah, sehingga kami masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap mereka, apalagi dalam penyelidikan kasus ini tentu membutuhkan waktu, apalagi tempatnya cukup jauh," ujarnya.
Yang jelas, kata Kapendam, Pangdam XVII/Cenderawasih bersama dengan Kapolda Papua sudah sepakat untuk mengusut kasus ini secara tuntas dan transparan. "Pernyataan Pangdam sudah jelas, kasus ini akan ditangani secara tuntas, bahkan jika memang sudah ada oknum TNI yang terlibat pasti akan dihukum juga dan nanti akan ketahuan siapa pelakunya," katanya.
Terkait adanya isu-isu yang beredar pasca ditemukan jenazah anggota TNI tersebut? Kapendam meminta semua pihak untuk tidak mempercayai isu itu dan tidak mudah terpancing oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, apalagi kedua pimpinan TNI dan Polri sudah sepakat untuk menyelesaikan kasus ini dengan transparan.(bat)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment