Meskipun aksi mogok besar-besaran sedang digelar Pewagai Negeri Sipil (PNS) khususnya di lingkungan kesekretarian daerah dan kantor-kantor instansi, namun tidak dengan PNS yang bekerja di Puskesmas-Puskesmas. Meskipun secara umum pegawai Puskesmas mogok, tapi pelayanan kesehatan demi menyelamatkan nyawa manusia tetap mereka kedepankan.
Hal itu tergambar dari keterangan sejumlah kepala Puskesmas yang dimintai tanggapan dan hasil pantauan wartawan Radar Timika, Rabu kemarin (19/11). Misalnya Kepala Puskesmas Timika Jaya, H. Abdul Jabar Minggele. Ditemui Radar Timika di Graha Eme Neme Yauware kemarin, Abdul mengatakan aktivitas Puskesmas Timika Jaya utamanya administasi ditutup. Pihaknya hanya membuka pelayanan bagi pasien rawat inap dan rawat jalan.
Kata Abdul, berdasarkan arahan Dinas Kesehatan & Keluarga Berencana Kabupaten Mimika, aktivitas pelayanan rawat inap dan rawat jalan tetap dibuka seperti biasanya.
"Kita sudah telepon kepala Dinkes dan menyarankan ruang rawat inap tetap buka, karena itu masalah nyawa dan kemanusiaan," katanya.
"Selain itu takut ada bentrok dengan pihak Forum PNS. Mau tidak mau harus ikut, tetapi untuk saya pribadi pada prinsipnya tetap mendukung aksi ini (mogok kerja, Red) karena ini menyangkut orang banyak," tambahnya.
Abdul menambahkan terhitung mulai Kamis (19/11) Puskesmas Timika Jaya tutup sampai ada keputusan soal tuntutan pembayaran tunjangan dan lain-lain. Meski demikian, masyarakat yang membutuhkan pengobatan akan tetap dilayani.
"Puskesmas ini akan tutup sampai ada keputusan. Jika ada yang mau berobat, akan diarahkan ke emergency karena ruang itu juga berfungsi sebagai rawat inap. Yang saya khawatirkan itu jika ada pasien yang perlu penanganan secara serius, lalu kita tidak bisa melayani. Itu kita sayangkan. Tetapi pada prinsipnya kita tetap ikuti forum pegawai (FPNS) karena menyangkut kepentingan umum.
"Karena itu vital untuk kesehatan, kesan saya pribadi untuk forum saya minta maaf jika ruang emergency kami masih buka dan karena menyangkut kesehatan. Pada prinsipnya kami dukung. Ini bisa dibuktikan, kami dan semua pegawai hadir di sini (graha)," katanya.
Sedangkan Kepala Puskesmas Timika, Since R mengatakan, ada empat poli yang ditutup, yaitu poli umum, poli kebidanan, poli gigi dan poli VCT. Sedangkan lainnya tetap buka.
"Keempat poli tersebut kami tutup, hanya ruang rawat inap emergency yang tetap buka. Untuk pegawainya diwakilkan, karena semua pegawai ada di graha ini," ujarnya.
Selanjutnya Since mengatakan Puskesmas Timika akan buka setelah ada keputusan dari pemerintah daerah terjadap tuntutan pembayaran tujangan kinerja daerah. "Kita tunggu dari Pemda, jika sudah selesai baru kami akan membuka kembali Puskesmas ini," katanya.
Ini berbeda dengan keputusan yang diambil Kepala Puskesmas Limau Asri, Gregorius Kwalik, AMK. Dia mengatakan Puskesmas Limau Asri di Kampung Limau Asri (SP V) tutup total tanpa ada pelayanan kepada masyarakat.
"Kami juga sepakat dan sudah dari Senin (17/11) kemarin kami tutup, semua pelayanan tutup termasuk pustu-pustu yang ada juga kami tutup," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa semua tenaga medis dari Kampung Limau Asri ada di Graha Eme Neme Yauware (ENY)."Semua pegawai ada disini dan kami bersyukur karena dari pedalaman sudah ada semua disini,"katanya.
Kata Gregorius, karena berdasarkan keputusan dan kesepakatan bersama Puskesmas ditutup, maka jika ada pasien akan diarahkan ke RSMM. "Setelah ada keputusan dari bupati, kami akan buka kembali, namun jika belum ada keputusan kami tetap akan tutup walaupun satu sampai dua minggu kedepan,"ujarnya.(Laporan: Achmad Muzammil)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment