
Ditulis Oleh: Rico/Papos
Senin, 03 November 2008
Kapolda Papua Irjen Polisi Bagus Ekodanto saat memberikan pengarahan kepada personil Polres Jayawijaya terkait perkelahian Brimob dengan anggota Batalyon 756 Wimane Sili.
Personil dari Direskrim Polda Papua saat melakukan olah TKP dirumah salah satu warga yang rumahya terkena tembakan senjata.
WAMENA (PAPOS) –Bentrokkan antara TNI dengan Polri terjadi di Wamena, Sabtu (1/11) kemarin, menyebabkan 2 personel polisi, dan satu anggota TNI luka-luka, satunya kena tembak, satu lagi hilang.
Perkelahian terjadi sekitar 03.20 dini hari, diawali adanya penganiyaan dilakukan sekelompok anggota TNI dari Batalyon 756 WMS, terhadap personil Polisi dari Brimob Polda Papua yang bertugas dalam pengamanan Pilkada Jayawijaya, di depan Bar Aries.
Kapolda Papua Irjen Polisi Bagus EkoDanto, Mingu (2/11), kepada wartawan di ruang kerja Kapolres Jayawijaya, membenarkan kejadian tersebut. “Benar telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob yang bertugas di Wamena dengan anggota TNI Batalyo 756 WMS,” ujar Kapolda.
Dari aksi penganiayaan itu sebagian personil Brimob melakukan balas dendam dengan menembak satu personil anggota 756, sementara satu anggota 756 lainnya masih dalam pencarian.
Selanjutnya, anggota Brimob yang pulang, tepat di depan puskesmas Hom-hom atau jam kota dihadang anggota TNI, akibat dari penghadangan ini 2 anggota Brimob terkena sabetan benda tajam.
Briptu Jusman mengalami luka di tanggan kiri, jari kelingkingnya nyaris putus, sementara itu Brigpol Erik Alfons mengalami luka di bagian belakang kepala, siku tanggan kiri dan punggung belakang.
Tidak terima atas tindakan itu, beberapa personil Brimob melakukan razia. Menurut laporan wartawan Papua Pos di Wamena, dari aksi razia ini 2 orang anggota Yonif 756 WMS ditemukan di Jalan Trikora dalam kondisi luka, parah dan salah satunya berhasil melarikan diri walau terkena tembakan di bagian paha,
aedangkan satunya lagi hingga kemarin sore masih belum diketahui keberadaannya.
Terkait masalah tersebut, Kapolda mengatakan pihaknya bersama Kodam sepakat akan melakukan penyelidikan secara transparan dengan tidak menutup-nutupi kejadian yang ada hingga tuntas.
Komitmen itu dimulai dengan pemeriksaan terhadap para pelaku yang terlibat dalam perkelahian, saksi-saksi yang mengetahui kejadian yang ada, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saya dan bapak panglima sepakat untuk mengungkap peristiwa itu hingga tuntas, agar tidak timbul permasalahan dikemudian hari,” tegas Kapolda Bagus Ekodanto
Sementara itu, Teis imibiri salah satu warga yang rumahnya terkena tembakkan senjata kepada wartawan menceritakan, saat itu kejadian dirinya mendengar bunyi rentetan senjata dan bunyi kaca pecah yang tidak lama kemudian mendengar orang dipukuli didepan rumahnya.
Namun dirinya tidak mengetahui pasti apa yang terjadi diluar karena saat ingin keluar rumah, dari luar rumah terdengar orang berteriak agar masyarakat jangan ada yang keluar dari rumah.
“Kejadian sekitar jam 3 lebih, saya dengar bunyi rentetan senjata saya sempat ingin keluar tapi tidak jadi karena ada orang bilang jangan keluar rumah,” ujar Teis Imbiri kepada wartawan, Minggu (2/11) kemarin.
Meski terjadi perkelahian Brimob dengan anggota TNI Batalyon 756 WMS, namun secara umum situasi Kota Wamena hingga berita ini diturunkan aman dan kondusif.(rico)
No comments:
Post a Comment