AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

05 November 2008

Hari ke-4, Pencarian Jenazah Anggota TNI Nihil

WAMENA-Memasuki hari ke 4, Rabu (5/11), upaya pencairan terhadap korban Prada Lahir Rabu yang diduga sudah meninggal dunia di Sungai Baliem, terus dilakukan oleh Tim SAR, didukung TNI AL, Polair Polda dan Basarnas, belum membuahkan hasil.
Sejak pagi, mulai pukul 09.00 WIT sampai dengan sore pukul 17.30 WIT Tim SAR yang berkekuatan 12 orang penyelam terus melakukan pencarian korban di dasar sungai Baliem Kampung Kama Distrik Wamena.
Pantuan Cenderawasih Pos di lapangan, upaya pencairan dilakukan dengan penyelaman secara bergantian oleh para penyelam dengan menggunakan Landing Craft Rubber (LCR) sejenis perahu karet yang digunakan Tim SAR untuk mencari dan menolong korban di daerah perairan sungai.
Meski harus menghadapi tantangan dinginnya air sungai yang bisa membuat tubuh beku, arus yang deras dan akar pohon di dasar sungai Baliem, tidak menyurutkan Tim SAR untuk menemukan korban Prada Lahir Rabu di sekitar tempat terakhir korban hilang.
Pelan namun pasti, semua daerah yang bisa dijadikan petunjuk diperiksa satu persatu secara teliti oleh para penyelam. Namun sampai dengan pukul 17.30 WIT, upaya pencairan korban tetap belum membuahkan hasil. Bahkan Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Grendy Mangiwa yang juga pimpinan umum Tim SAR menambah wilayah pencairan sampai di jembatan Pikhe.
Hal ini juga dibenarkan oleh Koordinator operasi pencarian di lapangan Mayor Inf Eddy Kurniadi kepada Cenderawasih Pos di Posko Kama. Operasi pencairan korban tetap dilakukan TIM SAR sesuai dengan batas wakya yagn ditentukan oleh komando atas. Bila belum berhasil, maka sesuai perkembangan di lapangan Tim akan berupaya lakukan pencarian sampai ketemu. "Namun bila usaha berhasil pada hari ini, secara otomatis pencarian berakhir,"tegas Mayor Eddy Kurniadi.
Lebih lanjut diungkapkan bahwa beberapa criteria yagn dipertimbangkan oleh Pangdam XVIII/Cenderawasih Mayjen TNI AY Nasution selaku pimpinan komando atas, bila usaha pencarian kroban hadapi kendala, sesuai dinamika di lapangan dengan karakterisitik sungai yang jauh berbeda dengan sungai lain di Indonesia, upaya tetap dilakukan sampai ketemu.
Kendala Tim SAR dalam pencarian, yakni air sungai yang dingin seperti es, yang mengakibtkan penyelam tidak bertahan lama dlam melakukan pencarian di dasar sungai. Arus yang deras dan warna air y ang kabur, juga sangat menyulitkan tim SAR dalam menemukan korban. Kondisi juga diperparah dengan banyakanya akan pohon dan rongga di dasar sungai, sehingga sampai hari kemarin korban belum bisa ditemukan.
Koordinasi antar petugas terus dilakukan, dimana untuk memudahkan pencairan maka ditambah 4 posko, yakni di Kama, Muara Jemabatan Gantung Wesaput, Jembatan Sungai Yetni Hepubo dan Kurima. Tempat-tempat ini dijaga petugas dan masyarakat selama 24 jam penuh, secara bergantian dengan lampu sorot diarahkan ke sungai untuk mengetahui bila sewaktu-waktu jenazah korban muncul di permukaan air.
Upaya pencarian sampai dengan pukul 17.30 WIT sementara dihentikan mengingat hari yang sudah mulai gelap, dan rencananya akan dilanjutkan kembali hari ini.
Polda Masih Fokus Periksa Saksi - Saksi
Sementara itu, Kabid Humas mengakui bahwa saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan pemeriksaan saksi-saksi dalam upaya mengusut secara tuntas terjadi bentrok antar oknum anggota Brimob dan oknum TNI di Wamena tersebut.
Keseriusan Polda Papua dalam melakukan pengusutan kasus bentrok tersebut, lanjut Agus Rianto, sesuai dengan perintah Kapolri kepada Kapolda Papua untuk mengungkap kasus tersebut secara terbuka, transparan dan proporsional sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Sampai saat ini, jelas Kabid Humas, pihaknya belum menetapkan satu orang pun sebagai tersangka dalam kasus ini. "Kami masih fokus saksi-saksi dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus bentrok tersebut," ujarnya.
Polisi sementara ini masih menyakini bahwa kasus bentrok antar aparat yang terjadi di Wamena tersebut, karena kesalahpahaman. "DUgaan kami pemicunya karena kesalahpahaman," ujarnya.
Terkait kasus bentrok itu, Kabid Humas Agus Rianto mengharapkan agar masyarakat yang memiliki informasi dan mengetahui kejadian bentrok tersebut untuk memberikan informasi ke Polda Papua sehingga masalahnya bisa segera tuntas atau terungkap dengan jelas.
Sekedar diketahui, bentrokan antar anggota Brimob dan TNI di Wamena ini menyebabkan 2korban luka yakni Briptu Jusman dan Brigpol Erik Alvons yang mengalami luka parah akibat terkena sabetan benda tajam, sedangkan salah seorang anggota TNI masih dalam pencarian. (jk/tri/bat)

No comments: