By. Motamoye
(Pemekaran Bukan Solusi)
Pemekaran adalah salah satu saran komflik yang di ciptakan oleh pemerintah pusat, propinsi dan daerah kabupaten. Yang bermakna dan arti mendalam pemekaran dapat artikan sebagai memecah belahkan keluarga ras Melanesia yang berdomisili di sudut-sudut bumi papua barat. Secara evolusioner telah turun temurun satu pulau dan satu daerah serta satu ciri khas yaitu berkulit hitam dan hidup bersama dari awal evolusi berzaman-zaman hingga kini dengan batas merauke hingga sorong itu. pemekaran propingsi, kabuapaten, dan kecamatan, bukan solusi yang terbaik bagi rakyat pribumi. Hal itu sebagai salah satu saran penyakit politik yang terjadi di tengah masyarakat pribumi di tanah papua barat. Kita bayangkan pemekaran yang berlalu telah menjadi propingsi, kabupaten dan kecamatan sampai sekarang belum berkembang secara merata di tengah rakyat pribumi. Pada hal jantung meratakan adalah suda ada seperti hasil kekayaan bumi di tanah papua sendiri. Samlpai sekarang di negeri boneka ini belum bertanggung jawab sampai masyarakat sudah habis punah oleh pemerintah di tengah tantangan politik gelobal ini.
Propingsi dan kabupaten yang ada pun juga belum sampai puncak untuk membangun merata SDM ditanha papua, hanya atasnamakan dan di simbolkan sebabgai tatanan hasil usaha mereka. Tanpa bertanggung jawab sampai masyarakat pribumi menderita atas terhimbas politik pemekaran ini. hal itu sudah kenyataan bahwa manusia papua sendiri berkubu-kubu, antara setipa pencalonan untuk menduduki jabatan gubernur dan jabatan bupati maupun kepala kecamatan ini. belum tau tentang hal ini putra daerah yang ada dalam mekanisme pemerintahan di daerah tersebut. Mereka hanya terima dan di permisikan atau di persilahkan atas tanpa lowongan kerja sistm politik itu. sebenarnya mereka sedikit tau tentang buat pernyataan dan perda atas adanya pemberian otonomisasi itu. karena otonomi adalah berhak untuk berbuat bertindak apapun oleh DPRD sendiri untuk menguasai daerah secara utuh dan berdomisili daerahnya sendiri. Namanya uang anggaran itu hanya symbol kehidupan masyarakat setempat secara adil dan damai, uang itu bukan sakku diri pribadi seperti hasil usaha dari peternakan babi mandiri itu. lihatlah wajah-wajah kesedihan masyarakat pribumi di depan anda, mungkin mereka belum merasa bahwa dia itu bukan manusia ataukah ada merasa bahwa dia juga manusia. Mungkin terlupakan selisih antara kedua bahasa itu, pastikan!!
Pemekaran adalah memecah belahkan antara kulit hitan yang telah utuh bersatu sudah lama tahun ke tahun dan zaman ke zaman. Beberapa ciri pokok mendasar yang sedang di mekarkan atau memecah belahkan adalah sebagai berikut :
memecah belahkan satu ras yaitu ras berkulit hitam
memecah belahkan satu rambut yaitu rambut keriting
memecah belahkan antara suku dengan suku
memecah belahkan antara pantai dan gunung
memecah belahkan satu pulau yaitu pulau papua merauke hingga sorong
memecah belahkan satu budaya yaitu Tifa papua
memecah belahkan satu lambang yaitu Burung mambruk
memecah belahkan bendera kita yaitu bendera bintang kejora
memecah belahkan keluarga seutuh yaitu keluarga Melanesia
dan lain-lain
Lihatlah beliau dan kawan yang seutuhnya mendebahkan manusia ras Melanesia ini. Pemekaran adalah salah satu serangga yang menghabiskan kita manusia kulit hitam. Sebab kita lihat disini pemekaran itu bukan mekarkan membangun rakyat akan tetapi hanya untuk mekarkan TNI dan BRIMOB. Nanti dia akan menduduki berpleton-pleton bukan menduduki atau mengalokasikan PNS yang berguna bagi rakyat stempat. Semuanya itu hanya di bawa pengawasan bersenjata yang pengoperasikan di tengah rakyat miskin pribumi ini. tauh yaa perkembangan di propingsi, kabupaten, kecamatan yang ada diatas tanah papua barat itu.
ADA APA DENGAN KATA PEMEKARAN !!!
Ada apa dengan kata pemekaran yang sedang memainkan peranan oleh pemerintah pusat dan daerah propingsi dan daerah kabupatan secara bekerja sama sampai tim-tim lokal diatas bumi papua barat itu. kata pemekaran itu kalau di dengan itu kata yang paling bermakana akan tetapi di lapangan prakteknya sangat paling jelek yang di ciptakan oleh orang-orang tak di kenal itu. pemekaran tersebut mekarkan untuk siapa, mau alokasikan tenaga kerjanya apa, mau alokasikan lembaga apa, lembaga-lembaga yang di rencanakan itu mau alokasikan siapa orang pendatang atau masyarakat pribumi yang sedang ijazah sarjana mereka sedang membusuk di sudut-sudut dalam rumah tas kopor itu. mungkinkah kata pemekaran seperti itu.
Ada apa dengan kata pemekaran yang sedang jual murahan terhadap pemerintah daerah kepada masyarakat pribumi disana. Ada apa sebenarnya disana di mekarkan sampai berpetak-petak tanpa mengkabulkan harapan-harapan masyarakat pribumi sedang berjuang itu. memberikan rekomendasi apa yang sebenarnya atas mengalokasikan pemekaran tersebut. Mau apa di tengah masyarakat pribumi setelah mekarkan kabupaten itu. hal itu benar-benar harapan atau aspirasi masyarakat setempat, atau bukan hanya rekayasa jadi-jadian. Setau saya itu Cuma hanya mematikan dan memusnahkan berkulit hitam diatas tanah papua barat.
Jangan enteng karena anda ambil gelar tanpa terbukti di depan pemerintah pusat, tanpa adanya objektifitas di tengah masyarakat dan kurang melayani masyarakat setempat hanya politik kesiangan lalu bisa ambil gelar atas isu pemekaran itu. dan ambil gelar atas kata ya..ya..ya saja tampa tolak apapun demi rakyatmu sendiri. Hal itu benarkah harapan untuk kedepan, kasihannya masyarakat pribumi sendiri baku menentang pro kontra itu. Memang betul karena masyarakat untuk mendukung terima dengan hati dalam perjuangan jabatan ke tingkat atas. Itupun juga karena garis keturunannya ada pada masyarakat itu.
Kemudian harinya sudah dapat berhasil pemekaran dan punya jabatan yang penting untuk menerima masyarakat sendiri tapi boleh-boleh Kabul hilang di dunia lain membiarkan keantrian masyakata di depanmu sendiri. Pada mereka sudah mendukung sampai jabatang terpenting begitu. Begitukah untuk membangun daerah atas mekarkan kabupaten berlipat-lipat itu. Atas gambaran tersebut diatas ini ada apa dengan isu kata pemekaran yang sedang mempublikasi rakyat primitive disana mereka tidak meminta itu tapi harapan masyarakat di tanah papua lain dari pada lain adalah satu yaitu *M*, itu saja yang mereka minta. Jangan tawar menawarkan isu pemekaran secara murahan itu.
Namun dengan itu ada apa dengan pemekaran yang sedang rancang di tanah papua oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah. Ada harapan apa terlebih dahulu sedang di promosikan kata pemekaran di daerah-daerah diatas bumi papua itu.
Pemekaran bukan perlindungan keadaan daerah
Untuk apa di mekarkan daerah-daerah tanah keramat. Belum menetap adat-istiadatmu, belum menetap budaya kehidupan pada suku itu, dan belum di PERDAkan tentang budaya dan adat istiadat yang ada terlarang di daerahmu. Beliau jangan jual murahan tanah keramatmu, tanah leluhurmu, dan tanah kelahiranmu. Kalau anda mau jual ke orang luar ras hitam itu menetapkan dulu UU Peraturan Daerah terlebih dahulu lalu di fungsikan PERDA yang telah di tetapkan. Kalau memang belum menetapkan lebih baik diam diri hanya dalam mekanisme kerja yang telah di berikan oleh NKRI atau pemerintah pusat itu. karena engkau melanggar hal tanah adat maka pertanggung jaban semakin berat sama siapapun.
Maka itu dari alam menghimbau bahwa pemekaran jangan dulu, dan sediakan paying perlindungan alam dan tanah keramat serta adat-istiadat budaya turun temurun dari nenek moyang mereka. Bila perlu untuk merancang mekarkan daerah-daerah sekitar itu, ijinkan dulu siapa yang dekat area itu tetapi dengan latar belakang penyusunan perlindungan dan penempatan dan mengevaluasi kemajuan nantinya. Kalau semuanya itu tidak akan berjalan dengan seperti itu memang benar-benar hancur baur tanah keramat dan budaya seluk-beluk kehidupan mereka itu. memberi solusi terbaik bagi ereka terlebih dahu. Kalau tidak efek sampingan sangat menjangkau seperti terjadinya Gempa atau Angin putting beliung yang membahayakan semua Alam bangunan maupun Manusia. Jangankan pemekaran itu gampang di mekarkan tapi lihat dulu di kaki telapak beliau. Itu hanya kesankan dari suara alam setempat.
Pembangunan Propinsi, Kabupaten Dan Kecamatan Yang Sudah Ada\
Pemekaran propingsi dan kabupaten serta kecamatan tidak ada memenuhi syarat pada saat sedang di rencanaakan oleh tim peninjau pemekaran daerah tersebut. Dengan kita lihat latar belakang perkembangan kemajuan propinsi, kabupaten, dan kecamatan yang sudah ada. Pun juga sampai sekarang belum merata dan mengembangkan SDM dan belum membudayakan atas keinginan dan ratapan masyarakat pribumi. Sampai hanya kini melulu kantor-kantor lembaga-lembaga saja di tempat membangun itu dan kemudian lembaga-lembaga yang ada hanya di tugaskan atau penempatkan suku-suku pendatang tanpa adanya tugas orang pribumi. Mereka di kirakan orang pribumi itu tidak berguna dan tidak di pake karena mereka belum tau tentang apa yang sedang mereka mainkan politik global itu. pada hal mereka juga suda punya berijazah sarjana sampai melulu di tengah-tengah mereka di daerah-daerah yanh telah ada lama di mekarkan itu. Mana mungkin di suatu Propingsi, kabupaten dan kecamatan sudah maju pedang dan pengusaha bagi suku pribumi sendiri. Sampai sekarang saya belum dengar dan melihat suku ras hitam sedang menjaga kios atau tokoh yang milik pribadi mereka diatas tanah papua barat hingga sorong sampai merauke. Hanya pemerintah tau menutupi usaha-usaha dari suku pribumi di tanah papua barat seperti terjadi di kabupaten nabire bupati sendiri menutupi usaha jualan oleh suku pribumi disana yaitu suku mee. Seperti itulah biasanya terjadi di daerah-daerah kabupaten yang telah lama mekarkan itu.
Berdasarkan gambaran seperti diatas ini, dari pandangan suara masyarakat pribumi meyampaikan solusi pemekaran bukan solusi hidup keadilan dan kedamaiaan tetapi saran membawa komflik antar suku, antar ras, antar daerah dan antar dalam pro kontra hal isu pemekaran itu. kalau memang untuk atas pemikirannya mau membangun masyarakat pribumi itu mengembangkan atas kabupaten yang ada di daerah. Karena kabupaten dan kecamatan itu sebagai jantung untuk mengolah dan menjamin kehidupan masyarakat setempat. Katakan dengan tulus hati bahwa pemerintah terhadap masyarakat untuk mengkabulkan aspirasi tuntutan atas membukanya relokasi usaha bagi mereka seumur hidup. Kkalau membangun secara merata setiap lapisan masyarakat yang ada di daerah itu. Saya senang dan bangga pemerintah bekerja sama dengan masyarakat setempat berjuang bersama-sama membangun suatu Sumber kehidupan untuk mengamankan taraf hidup mereka di daerah yang telah lama mekarkan lalu mekanisme pemerintah sudah berjalan itu.
Pemerintah sendiri pun juga merasa bosan dalam mekanisme pemerintah kerja. Akhirnya sampai kini baku kritik antara mereka sendiri atas ada kerja pun juga. Itupun juga jalur berlapis-lapis permainan di luar untuk mencari jabatan yang ideal yang mereka mau miliki yaitu jabatan-jabatan jual murahan dari pemerintah pusat. Atas tidak adanya pergelaran pembangun terhadap masyarakat daerah setempat itu. mana pengalaman kerja mengadilkan pelapisan masyarakat setempat, mereka duduk di depan mereka lalu mereka cerita tentang usaha mereka, penerimaan PNS, dan lain-lain. Malah sombongkan diri dari isu yang mereka tau di dengar itu. malah tambah menutupi diri atas cerita itu dan malah menjauhkan diri atas cerita yang mereka tau dengar itu. pantasan karena sudah punya modal atasnamakan mereka dalam cara politik licin itu. Lebih baik menghapuskan tutur kata pemekaran yang sedang di tawarkan pada masyarakat pribumi itu. karena masyarakat sudah alami seperti hal-hal tersebut diatas selama dalam kerangka NKRI sedang berjalan ini. oleh sebab itu, manusia papua atau rakyat priumi kulit hitam hidup tidak setara dengan NKRI, sampai kini masih komflik meraja rela dalam apa saja kehidupan ini.
Jaringan Politik Pemekaran
Jaringan berpolitik untuk merancang penempatan pemekaran propinsi, kabupaten dan kecamatan sudah sampai di peloso-pelosok papua barat. Jaringan tersebut suda ada di tangan masyarakat primitive tertentu, kemudian di kalangan mahasiswa sendiri, dan pemerintah daerah yang sedang membentuk satu mekanisme atas adanya partai-partai murahan yang sedang jual oleh pemerintah di tanah abang Jakarta pusat ini. partai dan jabatan tersebut bukan jualan lalu beli akan tetapi mereka adakan pemekaran diatas bumi papua maka dari pihak pemerintah pusat sengaja kasih gratisan untuk mengtuskan orag papua asli yang sedang melobi di tanah abang Jakarta sambil menikmati paha putih di tanah abang Jakarta. Memang jelas bahwa cewe-cewa paha putih tanpa bayaran maskawinnya hanya sebagai bonus sampingan partai dan jabatan yang sedang memberikan secara gratis itu.
Maka itu jaringan yang telah bentuk atas partai-partai jadia-jadian atau tau-tau membuat jaringan partai politik tersebut segera harus berkalrifikasi. Atas pemberian itu pelicikannya sudah mencapai puncak ingin mau mekarkan kabupaten tersebut. Hal itu sebagai salah satu persaingan yang ketat di kasih pandangkan oleh manusia papua sendiri kepada pemerintah pusat. Perlu jalan dengan baik jalur yang bisa berlaku bagi semua masyarakat yang ada di daerah-daerah terpencil tersebut. Jangan hanya tau bicara lalu tau-tau konsep itu buat dari orang lain hanya sombong diri terhadap masyarakat kecil primitive di daerah terpencil itu.
Jaringan politik pemekaran tersebut kita semua tau bahwa ada di tangan mahasiswa kita sendiri sambil mendebahkan manusia papua yang sedang memperjuangkan kemerdekaan papua barat itu. perlu di perhatikan dan perlu di pahami lalu di lihat apa dan bagaimana tentang hal yang mereka lakukan itu. pasti semuanya itu baik dan benar Cuma cara jalan itu berjalan dengan baik dan yang benar.
Politik pemekaran tersebut, semuanya itu di rancang oleh pemerintah daerah kabupaten untuk hanya perasangka kepentingan jabatan pribadi. Belum kesepakatan bersama dengan rakyat pribumi. Hal perancangan pemekaran tersebut bekerja sama dengan di kalangan mahasiswa/mahasiswi yang membodohkan manusia papua sendiri. Dan tim-tim lokalisasi masyarakat primitive di pengaruhi oleh mahasiwa bersama pemerintah daerah yang tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat pribumi itu.
Kalangan mahasiswa dan mahasiwi sangat menonjol, dalam hal mengurus partai dan mengurus pemekaran daerah, propingsi, kabupaten, dan kecamatan. Perlu harus sadari bahwa ibuku tanah papua berkulit hitan kedepan nantinya bagaimana, perlu butuh manfaat waktu untuk analisah diri kembali. Kalau memang mahasiswa yang ber intelek punya pemikiran bermartabat bermoral dan berbudaya ras Melanesia. Engkau ingat bahwa ratapanmu terhadap bumiku papua barat tetap mengingat kembali setelah kenikmatan jabatan politik yang sedang engkau berjalan itu. itu pasti seperti kejadian masa lampau pada pemikiran anda selalu hadir dalam waktu yang tak tentu. Maka pemikiran anda harap kedepankan, lebih terfokus pada kearah generasi penerus yang akan datang.
Pemekaran Dari Kabupaten Paniai Dan Kabupaten Nabire
Pemekaran dari kabupaten paniai dan kabupaten nabire yang sedang rancang mau mekarkan kabupaten lagi dalam hanya satu suku itu tidak benar yang di rancangkan oleh pemandu kepentingan jabatan itu. pada aspirasi masyarakat setempat tidak terima dengan baik tentang mekarkan daerah menjadi pecah belah itu, satu suku jadi pecah belah itu. satu daerah dan satu suku menciptakan konflik horizontal itu. lihat permainan politik gula-gula oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah nabire dan pemerintah daerah paniai itu. hanya mereka memecahkan dalam satu daera satu suku hanya beda Cuma fam atau marga yang berbeda. Itulah yang mereka di pandangkan, pandangan pemerintah kabupaten paniai dengan pemerintah kabupaten nabire. Masih sementara juga kedudukan jabatan bupati itu hanya suku mee yang duduk menjadi kepala daerah di kedua kabupaten itu. tapi belum pernah memberi gambaran yang terbaik bagi masyarakat setempat. Malah mereka menutup kehidupan hasil usaha masyarakat pribumi saja yang berjalan dalam aktivitas kerja mereka itu.
Hal itu terjadi di kabupaten nabire, bupati sendiri menutupi hasil usaha penjual peternakan ayam potong di nabire pada tahun 2007 kemarin. Akhirnya masyarakat pribumi penjual ayam tersebut mereka tinggal diam sampai sekarang dan mereka menderita kehidupan mereka. Dan kepala daerah kabuten sendiri yang memberi gambaran hidup kepada masyarakat tidak sebegitu dengan baik. Mereka hanya menciptakan konflik horizontal bekerja sama dengan TNI bersenjata itu. Masalah keluarga bawa ke public, imbasnya kena pada masyarakat kabupaten itu, hal itu di lakukan oleh kepala daerah sendiri. Maka itu kalau memang seperti itu pemekaran kabupaten itu harus di cabut dari kabupaten nabire.
Seperti telah jelas dan di publikasikan bahwa kabupaten dogiyai sudah di canangkan atau sudah direncanakan mau mekarkan menjadi salah satu kabupaten baru hanya tinggal mau alokasikan SK saja itu. kalau kabupaten itupun juga bawa karakter cara pemimpin di daerah keramat itu paling tambah hancur manusia suku mee yang ada di kabupaten itu. maka itu dengan tegas dan jelas pemekaran kabupaten dogiyai ini segera harap di cabut dari tangan pemerintah kabupaten nabire sendiri. Sebab pemekaran kabupaten dogiyai ini sangat kelihatan rancu dan tidak baik. Karena pemekaran dalam satu suku satu bahasa berarti tetap konflik berjalan antara satu suku itu. memang tidak malu pemerintah maupun semua masyarakat suku itu.
Kabupaten pania juga sama, bahwa telah di rencanakan dari kabupaten paniai di mekarkan dua kabupaten semasa yang sama yaitu pemekaran kabupaten intan jaya dan kabupaten deiyai pada saat menjalan awal tahun ini. bukan mencari pergelaran kepala daerah setempat dan bukan memperbesarkan diri atas mencarinya jabatan kepentingan diri saja tetapi membuka isolasi pembangunan dulu atas kabupaten yang ada dulu. Semua pemekaran yang di rencanakan tersebut itu bukan jamlan yang terbaik bagi masyarakat suku mee tetapi itu menciptakan perbedaan antara suku mee sendiri oleh kepala daerah sendiri. Sebenarnya harus di lihat dan di pandangkan dulu cara kehidupan pada suku mee yang telah ada itu. jangan di kirakan bahwa suku itu tidak ada norma budaya meraka. Tetapi memberikan gambaran yang benar seutuh sebagai satu suku yang berbudaya dan bermartabat atas adanya PERDA yang telah tetapkan itu.
Suku mee kabupaten nabire dan kabupaten paniai menciptakan dan mensaran ke daerah luar mempromosikan bahwa suku ini tidak ada budaya, dan adat istiadat serta norma kehidupan mereka. Hal itu berarti pemerintah kabupaten paniai sendiri yang mematikan masyarakat suku mee sendiri di kabupaten paniai dan kabupaten nabire. Tidak ada harapan mengkaderan generasi buat suku mee, hanya system mematikan saja sampai kini berlanjut ini. kapan mengkaderan suku mee oleh kepala ddaerah kabupaten nabire dan kabupaten paniai, kapan…….kapan……kapan…..!!!. Memberi jawaban yang jelas, lihat keadaan geografis pedalaman pania nabire diatas bebatuan itu. tidak sadar Engkau meminta pemnekaran itu tidak bai sekali yang di lakukan oleh kedua kepala daerah kabupaten itu.
Kami masyarakata kabupaten nabire dan kabupaten pania tolak untuk mau mekarkan kabupaten dogiyai, deiyai, dan intan jaya. Ketiga itu sebagai saran penyakit yang di ciptakan oleh pemerintah kabupaten paniai dan kabupaten nabire ini. namu atas itu segera harus di cabut identitas pemekaran ketiga kabupaten tersebut harus di cabut waktu yang dekat. Kalau tidak alam papua akan berteriak sendiri.
ASPIRASI MASYARAKAT PRIBUMI BERKULIT HITAM
PEMEKARAN KABUPATEN DARI KABUPATEN NABIRE DAN KABUPATEN PANIAI SEGERA HARUS DI CABUT KEMBALI WAKTU YANG DEKAT
IDENTITAS PEMEKARAN KETIGA KABUPATEN BARU YAITU :
1. KABUPATEN DEIYAI, DARI KABUPATEN PANAI
2. KABUPATEN INTAN JAYA, DARI KABUPATEN PANIAI, DAN
3. KABUPATEN DOGIYAI, DARI KABUPATEN NABIRE
SEGERA HARUS DI CABUT KEMBALI, ITU BUKAN IDE MASYARAKAT, KEINGINAN MASYARAKAT, DAN ASPIRASI MASYARAKAT.
TUNTUTAN DAN HARAPAN SERTA KEINGINAN MASYARAKAT PRIBUMI BERKULIT HITAM LAIN DARI PADA LAIN.
NEGARA REPUBLIK INDONESIA SEGERA BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENGAMBISIAN IDENTITAS PAPUA BARAT BERKULIT HITAM ITU
ITULAH ASPIRASI DARI MASYARAKAT PRIBUMI
SUARA OPM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment