
By : Motamoye
*Suara kesedihan dan kepedihan terhadap Ibu ku berkulit hitam yang sedang memainkan dan memecah belahkan di tengah isu politik sesaat.*
*Ada apa dengan pemekaran, dan ada apa belakangan bonus politik dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dan politik pemekaran itu untuk apa dan buat siapa*
Melihat perkembangan politik pada era globalisasi di tanah papua barat sangat menyedihkan, atas segala permainan politik jitu yang sedag di permainkan oleh pemerintah pusat dan daerah di tengah rakyat pribumi berkulit hita ini. politik jitu yang sedang memainkan oleh pemerintah pusat sedang di tawarkan pemerintah daerah secara mendesak dan kepaksaan secara waktu yang singkat untuk mengadu dombakan di tengah mekanisme pemerintah daerah sendiri dan juga di tengah masyarakat sedang berkubuh-kubuh untuk menciptakan komflik horizontal. Politick global secara panas dan masih mentah hanya jadi jadian ini, dengan gambaran yang lebih singkat jelas di mata dunia internasional di mainkan oleh pemerintah pusat ini, kami tidak akui dan kami tidak terima dengan hati, sebab kami masyarakat berkulit hitam harapan dan tangisan keinginan kami lain dari pada lain. Dan system politik panas ini kami melihat bahwa politik menghancurkan kehidupan kami di tanah papua barat itu. dan juga memecah belahkan kekelurgaan turun-temurun yang telah ada dari evolusioner. Danpun juga politik global kepanasan ini hanya untuk memusnahkan berkulit hitam di tanah papua barat dan menghilangkan adat-istiadat kami dan budaya kami diatas bumi papua barat.
Namun kita melihat beberapa tahun kemudian berlalu atas telah mekarkan kabupaten dan propinsi yang sudah ada berjalan mekanisme pemerintah tersebut pun juga belum atur dengan baik dan belum membumikan dan belum membudayakan setempat. Hanya mereka atasnamakan rakyat pribumi dan hanya mereka memainkankan peranan kepentingan mereka sendiri saja, tanpa mewujudkan aspirasi tuntutannya. Maka itu kami masyarakat pribumi yang sedang berjuang atas keinginana kami untuk menuju dunia kedamaian kedepan segera harus di perharui kembali politik panas sedang bergerak di dunia global ini. kami tidak buta bahwa engkau pemerintah datang di tenga kami masyarakat pribumi untuk hanya membangun dalan SDM yang merata akan tetapi sebaliknya hanya untuk menciptakan komflik atas komflik yang ada. Engkau pemerintah tau bahwa keadaan masyarakat seperti ini dan seperti itu, tetapi identitas tujuan pemerintah tersebut hanya diluar dari kerja yang telah menetapkan di daerah tersebut. Inilah yang sangah menyedihkan rakyat pribumi berkulit hitam maupun rakyat pribumi di daerah lain di sudut-sudut dunia mana pun. Pada khususnya pemerintah di negeri jirang Indonesia ini, sangat bedah jauh cara berpolitik dengan di negeri-negeri di sudut dunia lain. Hanya cuma politik komflik bersenjata terhadap rakyat pribumi di mana saja berada ufuk timur. Kenyataannya lihat dan baca cara berpolitik melalui di berbagai media, Koran, majalah, buku dan melalui media elektronik seperti internet, televisi, dan failed di CD, pada data perkembangan politik di ufuk timur tanah berkulit hitan yaitu tanah papua itu. semua info tersebut sangat-sangat mendambahkan, menyedihkan, serta menyayangkan jerih payah rakyat pribumi dalam kemusuhan dengan pemerintah sendiri dan TNI di atas tanah berkulit hitam ini. Gambaran-gambaran tersebut bukan sudah hilang dan sudah berlalu akan tetapi itu sebagai dasar sejarah pembasmian dan mematikan bagi rakyat pribumi berkulit hitam di tanah papua barat. Dengan itu itu sebagai trauma bagi rakyat pribumi yang ada memajukan dan berjuang atas keinginan yang telah tetapkan oleh rakyat sendiri pada semasa ini.
Namun politik yang sedang memainkan dan jual murahan oleh pemerintah pusat untuk memberi kursi sesaat hanya untuk membuka jalan menempatkan bagi mereka sendiri semakin meluas di tengah rakyat di tanah papua. Orang-orang yang memainkan peranan penting dalam hal itu, mereka belum tau tentang perkembangan arah kedepan. Cuma hanya berpikir sesaat yang mereka jalani atas memposisikan diatas uang gelap sebagai memimpin dan mengarahkan mereka di bagian kepentingan dunia gloalisasi tidak menetap itu. hal itu sebagai salah satu mencari jalan atas adanya perancangan perencanaan pemekaran propingsi dan pemekaran kabupaten dan kecamatan menysul pemekaran keluargaisme terjadi di pelosok-pelosok tanah papua. Benarkah itu system merata taraf hidup dalam masyarakat di dunia globalisasi ini, ataukah mungkin membasmi rakyat pribumi berkulit hitam ini, atas pemekaran sebagai pembubaran dan pemecah belah dara keluarga berkulit hitan di tanah papua ini. mungkin pasti tetapi kita sebagai ras Melanesia kulit hitam, namun kita ambil langkah utuk tolak benar-benar atas pemberian pemekaran secara kemurahan itu. itu bukan suara kami tetapi suara masyarakat membumi dan suara hati dari alam tanah papua barat. Dia juga mau lihat dunia globalisasi kedamaiaan atas identitas diri berkulit hitam yang ada. Tangisan dan jerih payah kami atas
No comments:
Post a Comment