AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

Showing posts with label Berita Mancanegara. Show all posts
Showing posts with label Berita Mancanegara. Show all posts

26 November 2008

Obama Kangen Nasi Goreng, Bakso, dan Rambutan: "Telepon Presiden SBY, Berbahasa Indonesia"


JAKARTA - ''Mr President, apa kabar?'' itulah ucapan pertama Barack Obama, presiden terpilih Amerika Serikat, saat kontak telepon dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mendengar sapaan khas bahasa Indonesia tersebut, SBY langsung menyahut dengan penuh keakraban, ''Alhamdulillah, baik.''
Itulah kontak pertama SBY dengan Obama. Komunikasi kedua tokoh dunia tersebut berlangsung saat SBY transit 2,5 jam di Seattle, AS, dalam perjalanan pulang dari KTT APEC di Lima, Peru, kemarin. Obama menyempatkan berkomunikasi di tengah sibuk rapat mempersiapkan pemerintahannya nanti.
''Wah, pengucapan kata-kata Indonesia-nya masih sangat baik,'' ungkap SBY kepada Dahlan Iskan, chairman Jawa Pos (Grup Cenderawasih Pos), yang ikut dalam rombongan itu. Yang membuat SBY juga terkesima adalah Obama lebih dulu menyapa dengan bahasa Indonesia.
Obama yang menghabiskan empat tahun masa kecilnya di Jakarta tersebut, tampaknya, masih ingat pada bahasa ayah tirinya, Lolo Soetoro. Saat berusia enam sampai sepuluh tahun, Obama bersekolah di SD Katolik Fransiskus Asisi dan SD Negeri 01 Besuki (sekarang SDN Menteng 01) Jakarta Pusat. Dia mengikuti ibunya, Ann Dunham, yang menikah dengan Lolo.
Dalam percakapan berikutnya, SBY mengucapkan selamat atas terpilihnya Obama dan menyampaikan harapan agar kerja sama Indonesia-AS terus ditingkatkan pada masa mendatang. ''Selain komitmen kami berdua untuk meningkatkan kerja sama ke depan, presiden terpilih Barack Obama menggarisbawahi pentingnya peran Indonesia,'' jelas SBY.
Obama, kata dia, juga terus memantau langkah-langkah Indonesia dalam berbagai bidang. Termasuk dalam mengatasi krisis keuangan global dan climate change. ''Itu tentu memberikan harapan untuk masa depan Indonesia sekaligus kerja sama di antara kedua negara,'' ujarnya.
Setelah berbicara resmi dengan bahasa Inggris, Obama kembali mengajak SBY berbahasa Indonesia. SBY pun mengundang presiden AS pertama keturunan Afrika tersebut ke Indonesia. ''Dalam kesempatan hadir di APEC tahun depan di Singapura, kami mengundang Mr President terpilih ke Indonesia,'' ungkapnya.
Obama menyambut baik undangan itu. Kedatangan Obama nanti tak hanya mengandung arti strategis dalam hubungan bilateral, tapi juga untuk melepas kangen. Dia mengaku kangen rambutan, bakso, dan nasi goreng. ''Saya sudah lama dan ingin sekali merasakan bakso, rambutan, dan nasi goreng,'' kata SBY menirukan jawaban Obama.
Pada akhir pembicaraan sekitar lima menit itu, SBY menceritakan bahwa dirinya membawa titipan dari teman-teman Obama saat bersekolah di Menteng. Yakni, album foto kenangan saat mereka bersekolah. Karena keduanya tak bisa bertemu langsung, SBY menjelaskan akan menitipkan oleh-oleh tersebut lewat Dubes RI di Washington.
Mendengar titipan tersebut, Obama merasa surprise. Dia menyatakan ingin sesegera mungkin melihat foto kenangan bersama teman-teman kecilnya itu.
Dini hari tadi, pukul 03.30, SBY dijadwalkan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Dia melakukan rangkaian kunjungan ke AS dan Amerika Latin selama dua minggu, sejak 13 November 2008. SBY sempat menghadiri pertemuan G-20 di AS. Selain itu, dia berkunjung ke Brazil dan terakhir menghadiri KTT APEC di Peru. (tom/dis/tof)

20 November 2008

Obama Tunjuk Loyalis Clinton

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Barack Obama mulai menyusun kabinet. Di tengah spekulasi penunjukan menteri luar negeri dan menteri keuangan, tim transisi dikabarkan sudah menentukan dua posisi menteri yang lain. Yakni, menteri keamanan dalam negeri serta menteri kesehatan dan layanan masyarakat.
Pilihan Obama dan tim transisinya jatuh kepada Gubernur Arizona Janet Napolitano dan Tom Daschle. Tiga sumber Partai Demokrat yang merahasiakan identitas mereka mengatakan kepada CNN bahwa Napolitano akan menjabat menteri keamanan dalam negeri. Sedangkan Daschle akan menjadi menteri kesehatan dan layanan masyarakat. "Tapi, keputusan akhirnya tetap berada di tangan para anggota senat Demokrat, sama seperti penunjukan Eric Holder sebagai jaksa agung," ujar seorang sumber kemarin (20/11).
Sejauh ini, Napolitano belum buka suara tentang penunjukannya. Perempuan pertama yang menjabat jaksa agung Negara Bagian Grand Canyon itu mengungkapkan belum mendengar langsung tawaran tersebut dari Obama atau pejabat Demokrat. Namun, jika nanti pemimpin 47 tahun itu benar-benar meminangnya, dia akan bersedia. Selain ditunjuk sebagai menteri keamanan dalam negeri, perempuan 50 tahun tersebut pernah dirumorkan bakal ditawari posisi jaksa agung.
Senada dengan Napolitano, Daschle masih enggan mengomentari rumor penunjukannya. Menurut sumber Demokrat yang terlibat dalam tim transisi Obama, politikus 60 tahun itu juga dipromosikan menjadi "komandan" kesehatan Gedung Putih. Dengan demikian, dia punya tanggung jawab langsung kepada presiden. "Dengan memegang dua jabatan sekaligus, Daschle punya kewajiban menyusun rencana kesehatan untuk diserahkan kepada Kongres," katanya.
Munculnya banyak nama tokoh lama dalam pemerintahan yang baru membuat sejumlah analis mempertanyakan kesungguhan Obama dalam mewujudkan perubahan. Terutama, para cendekiawan Republik. Sebab, lebih dari separo posisi kabinet AS yang baru ditempati mantan pejabat-pejabat Bill Clinton. "Saya rasa, banyak warga yang kecewa karena presiden terpilih Obama hanya menjumput politisi Demokrat yang menjabat di era (Bill) Clinton," ujar Leslie Sanchez, strategist Republik.
Karena itu, Robert Kuttner mengimbau Obama memperluas kabinetnya. "Bukan berarti orang-orang yang berkompeten hanyalah mereka yang pernah menjabat sebagai abdi pemerintah atau veteran dalam pemerintahan Clinton," tandas tokoh liberal dan pengarang buku Obama's Challenge tersebut. Dia juga berpesan kepada Obama agar berhati-hati dalam merangkul Clintonista (pendukung loyal Clinton) ke dalam pemerintahannya. (AP/Rtr/hep/ami)

17 November 2008

RI-PNG Sepakat Selesaikan Masalah Perbatasan

PORT MORESBY (PAPOS) -Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini (PNG) sepakat untuk menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara secara damai, seperti dikemukakan Mendagri RI Mardiyanto dan Mendagri PNG Mendagri Job Pomat dalam pembukaan sidang ke-26 Komite Bersama Perbatasan RI-PNG di Port Moresby, PNG, Kamis (6/11) kemarin. “Kedua negara perlu untuk meningkatkan kerjasama terutama untuk memecahkan berbagai isu perbatasan kedua pihak,” kata Mendagri Mardiyanto.
Ia mengatakan, kedua negara juga perlu mengelola wilayah perbatasan secara baik. Hubungan bilateral kedua negara yang kuat dapat meningkatkan kerjasama kedua pihak untuk kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
Oleh karena itu, ia berharap beberapa isu di perbatasan kedua negara seperti di Wara Smol dan Marantikin, masalah lingkungan di sungai, dan lain-lain dapat segera diselesaikan secara baik.
Hal senada diungkapkan Mendagri PNG, Job Pomat. Ia mengatakan segala perbedaan pandang di antara kedua pihak tidak menghalangi penyelesaian masalah secara baik dan damai.
“Kami sedang menyiapkan segala hal terkait penyelesaian beberapa isu tersebut. Fasilitas di Wutung telah hampir selesai, begitupun dengan jalan yang menghubungkan Vanimo-Jayapura,” katanya.
Untuk masalah Wara Smol, PNG telah merampungkan “term of reference”.
Di sela-sela sidang, Mendagri Mardiyanto dijadwalkan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri PNG Michael T Somare dan Menlu PNG.(ant/nas)

12 November 2008

Merasakan Fenomena Obama di Jantung Amerika (2-Habis): "Keturunan R.A. Kartini Telepon Ribuan Nomor demi Obama"

Selain kualitas pribadi, kemenangan Obama juga tak lepas dari kerja keras tim kampanye dari beragam ras dan bangsa. Salah satu dari mereka adalah Dewita Soeharjono. Keturunan tokoh emansipasi R.A. Kartini ini ikut memenangkan Obama, setelah terus kalah selama 44 tahun, di negara bagian battleground (medan perang), Virginia.
DOAN WIDHIANDONO, Washington D.C
''BAYANGIN aja. Demokrat tidak pernah menang di Virginia sejak 1964. Itu 44 tahun lalu,'' kata Dewita Soeharjono yang ditemui Jawa Pos di salah satu kedai makan di Washington DC, Senin (10/11) tengah hari waktu setempat atau Selasa (11/11) dini hari WIB. Artinya, setelah 44 tahun, Partai Demokrat menang di negara bagian tersebut untuk mengantarkan Barack Hussein Obama sebagai presiden ke-44 AS. ''44 tahun, presiden ke-44. Lucu ya? Sama, kayak dibikin-bikin,'' ujar wanita berambut pendek itu lantas tertawa lepas.
Dewita yang juga akrab dipanggil Rini itu memang pantas bergembira. Pilihannya tepat. Barack Obama yang dia dukung sejak masa kampanye akhirnya melenggang ke Gedung Putih. Karena itu, hingga sepekan setelah pemilihan presiden AS pada 4 November, Rini terus membawa pin bergambar Obama di tasnya. Saat akan difoto, dia minta waktu memasang pin tersebut pada jaket yang dia pakai untuk melawan angin dingin Washington.
Di Virginia, tempat yang sudah dia tinggali selama 18 tahun, alumnus Mapua Institute of Technology, Manila, Filipina, itu, adalah aktivis Partai Demokrat. ''Sejak delapan tahun terakhir, saya lihat pemerintahan AS begitu berantakan. Karena itu, saya ingin lebih banyak orang Demokrat di pemerintahan,'' ujar wanita yang merahasiakan umurnya tersebut.
Menurut dia, secara ekonomi AS cukup kacau di bawah pemerintahan George Bush dari Partai Republik. Pemerintahannya pun dia anggap tak pro-rakyat. ''Republican lebih mementingkan perusahaan-perusahaan besar,'' ujar Rini. Sedangkan Demokrat, katanya, punya kebijakan yang lebih toleran, termasuk kepada kaum imigran.
Ketika itu, sekitar 8 tahun lalu Rini memang mulai tertarik kepada platform (kerangka kebijakan) Partai Demokrat. Dia benar-benar mulai geram terhadap pemerintahan Bush saat invasi AS ke Iraq pada 2003. Ketika itu, dia benar-benar ingin ikut melahirkan change (perubahan) di AS. Dia ingin bisa ikut memilih, menyumbangkan suara untuk perubahan di negara yang sudah menjadi kampungnya itu.
Pada 2003 itu pula alumnus SD Kepodang, Jakarta, tersebut pindah kewarganegaraan. ''Saya jadi WNA, warga negara Amerika,'' ungkap Rini lantas tertawa lepas. Sejatinya, bukan hal mudah bagi Rini untuk pindah kewarganegaraan. Di satu sisi dia ingin mempertahankan kewarganegaraan RI yang dia miliki sejak lahir. Namun, Indonesia memang tak mengizinkan orang punya dua kewarganegaraan. Akhirnya, Rini memang harus memilih. ''Seharusnya Indonesia mengizinkan orang punya dua paspor. Kaya India, misalnya,'' ujar anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Sebagai warga negara AS, wanita yang sudah tinggal di AS sekitar 20 tahun itu pun punya hak memilih (vote). Hingga, wanita yang bekerja di bidang properti itu pun mulai aktif pada isu-isu politik. Pada 2004, dia turut aktif dalam kampanye Howard Dean yang mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat. Namun, jagonya itu kalah pada tahap pemilihan awal.
Pada tahun itu pula, sosok Obama benar-benar membuatnya kepincut. Pada tahun itu Obama muncul sebagai keynote speaker konvensi Partai Demokrat di Boston. Pada waktu itu pidato Obama mencuri perhatian publik. ''Tapi, saya benar-benar bertemu Obama pada 2006,'' ujarnya. Ketika itu, Obama ikut berkampanye untuk pemilihan Jim Webb sebagai senator dari Virginia. Sedangkan Rini adalah anggota Real Virginia for Webb. ''Saya sapa dia, 'Hi, saya dari Indonesia.' Gitu doang. Soalnya, banyak yang ngerumunin dia. Jadi, cuma sekilas lalu saja,'' tambah anak pasangan Soeharjono dan Juniani Kuntjoro-Jakti tersebut. Ketika itu, Webb akhirnya terpilih sebagai senator.
Akhirnya baru pada awal tahun ini, wanita yang pernah mengajar di Cornell University, Ithaca, New York, di akhir 80-an tersebut benar-benar mencemplungkan diri pada kampanye Obama. Dia aktif di Campaign for Change, Falls Churh, Virginia dan Join Coordinated Campaign, McLean, Virginia. ''Saya volunteer di situ,'' kata alumnus SMA 4 Jakarta tersebut. Wilayah tugasnya meliputi Ohio, Pennsylvania, dan Virginia. ''Tapi, saya lebih banyak di Virginia, di kampung saya itu,'' tambah keponakan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, mantan Menko Perekonomian Presiden Abdurrachman Wahid dan Megawati sekaligus Dubes Indonesia untuk AS pada 1998-2001 itu.
Sebagai tim kampanye, Rini bertugas meyakinkan orang agar menjatuhkan aspirasi kepada Barack Obama. Itu bukan hal gampang. Salah satu faktornya, Demokrat tak punya sejarah kemenangan di Virginia. Karena itu, negara bagian tersebut dijadikan salah satu dari 17 battleground (medan perang) tim Obama.
Tugas Rini adalah phone banking (menelepon pemilih), outreach (jumpa pemilih), dan canvassing (mendatangi satu per satu rumah calon pemilih). Tujuannya hanya satu, memastikan orang memilih Obama. ''Jadi, kami sudah punya list yang harus kami telepon atau kunjungi,'' ujar alumnus SMP 1 Jakarta itu. Rini sendiri tak pernah menghitung berapa nomor yang sudah dia telepon atau orang yang dia kunjungi.
Selama itu Rini harus bertemu banyak tipikal orang. ''Ada yang bisa diajak diskusi selama seperempat jam. Tapi, ada juga yang cuma 30 detik langsung pulang,'' katanya. Telepon pun demikian. ''Dari 20 nomor yang saya telepon, paling nggak sampai 5 yang nyambung. Sekarang kan zamannya mesin penjawab,'' tambahnya.
Meski begitu, ada lebih banyak suka daripada duka yang ditemui Rini. ''Rasanya menyenangkan, gitu. Nggak kayak kerja. Soalnya, this is my passion,'' ujarnya. ''Saya seneng sekali,'' kata Rini.
Dengan kerja keras itu, Partai Demokrat akhirnya menang di Virginia. Negara bagian itu menyumbangkan 13 suara electoral vote untuk Obama. Kemenangan itu memang tak semata-mata didapat dari orang yang ''anti-Republik''. Namun, sosok Obama cukup berperan. Kata Rini, Obama adalah orang yang inspiratif. ''Dia memberikan harapan untuk perubahan,'' ungkapnya.
Menurut dia, tak begitu banyak orang Indonesia yang ikut aktif di politik seperti dirinya. Di Virginia, dia satu-satunya orang Indonesia. Orang asing yang banyak ikut terlibat biasanya dari India, Pakistan, atau Jepang. ''Sayang sekali. Saya mencoba mengajak mereka, tapi susah. Orang Indonesia itu cepat aktif kalau ada kegiatan sosial. Bazar apa gitu, cepet ngumpulnya,'' tambahnya lantas tersenyum.
Sebagai warga AS, dengan aktivitas di politik, Rini sejatinya bisa jadi kandidat jabatan-jabatan publik. Tapi, itu bukan tujuannya saat ini. Yang terang, aktivitasnya di Partai Demokrat semata-mata lantaran kesamaan aspirasi. ''Tapi, who knows?'' kata Rini.
Dia mengakui, ketertarikan pada politik banyak dipengaruhi keluarganya. Omnya, Dorodjatun, adalah diplomat. Jadi, kadang ada pembicaraan soal politik dan sosial saat ada pertemuan keluarga. ''Ngomongin beras naik, lah. Inilah, itulah. Lama-lama saya tahu politik,'' katanya.
Selain itu, Rini kerabat jauh R.A. Kartini, pahlawan emansipasi asal Jepara, Jawa Tengah. ''Ibu kakek saya dari ayah adalah kakak tiri Kartini. Jadi, apa nyebutnya? Susah ya?'' katanya lantas tertawa. (*/kim)

10 November 2008

Atasi Krisis, Obama Gandeng Bos Google dan Raja Saham

CHICAGO-Barack Hussein Obama hanya libur sehari. Setelah dinyatakan menjadi presiden AS terpilih pada Rabu pagi (5/11), dia langsung mengumpulkan 17 anggota dewan penasihat ekonomi untuk masa transisi kemarin (7/11).
Pertemuan itu dilakukan untuk menemukan langkah terbaik menuntaskan daftar pekerjaan nomor satu mantan murid SDN Menteng 01 Jakarta tersebut, yakni menghentikan krisis ekonomi.
Obama hadir bersama Wapres terpilih Joe Biden. Dari tim ekonomi, tampak beberapa mantan anggota kabinet sektor ekonomi serta bos beberapa perusahaan multinasional seperti Xerox Corp, Time Warner Inc, Google Inc, dan jaringan hotel internasional Hyatt. Bos perusahaan investasi Berkshire Hathaway dan salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett, ikut bergabung melalui telekonferensi.
Selain pertemuan sejam dengan dewan ekonomi, Obama menjawab ucapan selamat dari sembilan kepala negara sekutu terdekat AS. Yaitu, pemimpin pemerintahan Australia, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Israel, Jepang, Meksiko, dan Korea Selatan. Obama juga menerima brifing dari badan intelijen mengenai situasi keamanan nasional terakhir, termasuk kemungkinan upaya jaringan teroris Al Qaidah menguji pemerintahannya.
Dijadwalkan, dini hari tadi Obama memberikan keterangan pers pertamanya sebagai presiden terpilih setelah mengikuti pertemuan dengan tim ekonominya. Itu merupakan penampilan pertama Obama di hadapan publik sejak pemilu Selasa (4/11).
Obama yang mendapat warisan krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar pada 1930-an itu menghadapi desakan dari banyak kalangan untuk segera mengumumkan tim ekonominya, termasuk menteri keuangan. Tapi, tampaknya, dia tak akan menuruti desakan tersebut.
Penantian tim ekonomi Obama itu membuat harga saham di Wall Street jatuh serempak, sehingga indeks Dow Jones terpangkas 4,85 persen menjadi 443,48 poin kemarin. Kendati belum diumumkan resmi oleh Obama, tiga nama calon menteri keuangan baru AS beredar luas di publik.
Ketiganya adalah Gubernur Bank Sentral New York Timothy Geithner, mantan Menteri Keuangan Presiden Bill Clinton Lawrence Summers, serta mantan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Paul Volcker. Masih ada seorang calon lagi, yaitu Laura Tyson, mantan kepala Dewan Penasihat Ekonomi semasa Presiden Bill Clinton.
Lawrence Glazer dari lembaga konsultan Mayflower Advisors Boston menilai, siapa pun Menkeu kelak harus bisa memahami struktur masalah perekonomian AS. ''Seseorang yang memiliki pengalaman politik (mendalam) akan sangat membantu (pemulihan ekonomi AS),'' kata Glazer.
Menkeu di kabinet Obama harus memberi arahan tepat agar paket dana talangan senilai USD 700 miliar efektif menenangkan perekonomian yang bergolak.
Siapa kandidat paling berpeluang? Jajak pendapat Reuters menunjukkan, 26 di antara 48 pakar yang ditanya menilai Timothy Geithner paling layak menjadi menteri keuangan Obama. Sebanyak 14 suara lainnya memilih Lawrence Summers.
Sebelumnya, Obama memilih Rahm Emanuel, anggota DPR dari daerah pemilihan Illinois, menjadi kepala staf Gedung Putih. Pilihan tersebut dikritik keras politisi Republik karena Rahm akan cenderung ke kiri (Demokrat), padahal Obama berjanji membentuk pemerintahan tengah (bipartisan, melibatkan Republik dan Demokrat).
Namun, sejumlah tokoh Republik seperti Senator Lindsey Graham dari Carolina Selatan yang menjadi sekutu utama mantan rival Obama, John McCain, justru mendukung. ''Pilihan yang bijaksana. Rahm tahu pasti paham Capitol Hill (Kongres) dan memiliki kemampuan politik yang hebat,'' ujar Lindsey.
Sementara itu, Presiden George Bush menjanjikan transfer kekuasaan yang mulus sebelum Obama diambil sumpah sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat pada 20 Januari 2009. ''Dalam 75 hari ke depan, kami semua harus menjamin bahwa presiden AS mendatang dan kabinetnya bisa nyaman memulai tugas,'' tegas Bush.
Dia segera berdiskusi dengan Obama mulai krisis di pasar keuangan sampai masalah perang Iraq. Sementara itu, Obama berharap bertemu secara pribadi dengan Bush pada Senin (10/11). (AP/Rtr/hep/kim)

09 November 2008

Foto Obama, Bayi hingga Presiden beredar di Internet


Kemenangan Barack Obama masih menyiasakan rasa penasaran tentang kehidupan masa lalu presiden AS ke 44 ini. Salah satu yang dicari adalah foto masa kecil Obama yang kini banyak diakses di internet.
Salah satu situs yang mengungkap foto-foto masa kecil Obama adalah Chicago Tribune. Di situs ini tersedia lebih dari 100 foto yang menggabarkan masa kecil Obama, masa sekolah, perjalanan ke Afrika, masa kampanye hingga akhirnya memenangi pemilihan presiden AS.
Foto Obama ini bisa diakses di http://www.chicagotribune.com/news/politics/chi-081028-obama-all-pg,0,6564040.photogallery.
Salah satu foto menampilkan lokasi di Jakarta dimana Obama terlihat bersama ibunya Ann Dunham, ayah tirinya Lolo Soetoro, dan saudara perempuannya Maya. Foto lain memperlihatkan Obama berada di pantai Waikiki Hawaii. Ini merupakan saat-saat sebelum Barack Obama dibawa oleh ibunya ke Indonesia pada 1967 untuk hidup bersama dengan suami keduanya Lolo Soetoro.
Sepanjang sejarah pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), baru sekarang nama Indonesia kerap disebut oleh media massa setempat. Nama Indonesia disebut lagi, setelah Barack Obama menang dalam pemungutan suara.
Barack Obama adalah calon Presiden AS pertama yang membuat Indonesia tiba-tiba begitu dekat dengan AS.Keterikatan Obama dan Indonesia bahkan lebih lekat setelah pemberitaan mengenai peran dan identitas adik perempuannya yang berdarah Jawa, Maya Soetoro Ng semakin luas.
Sebelumnya, orang Indonesia lebih mengenal Obama hanya sebagai seorang AS yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia. Pengetahuan itu bertambah dengan kepopuleran Maya Soetoro.
Ayah kandung Obama bernama Barack Hussein Obama adalah seorang Afrika berkewargnegaraan Kenya, sedangkan ayah kandung Maya adalah Lolo Soetoro, pria Jawa Timur tulen. Baik ayah kandung maupun ayah tiri Obama menganut keyakinan Islam.
Obama dan Maya beribu sama, seorang perempuan kulit putih bernama Stanley Ann Dunham. Maya yang sering dikira orang Latin atau hispanik sekarang menjadi istri pria Kanada keturunan China, Konrad Ng. Mereka dikarunia anak perempuan berusia 3 tahun bernama Suhaila.
Maya memeroleh gelar PhD dari Universitas Hawaii, dan sekarang mengajar pada sebuah sekolah di Honolulu, sedangkan suaminya adalah PhD ilmu politik yang aktif dalam kampanye kepresidenan Obama. Bersama para selebritis top, seperti Robert de Niro dan Oprah Winfrey, Maya aktif berkampanye bagi pencalonan Obama sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat dan presiden kulit hitam pertama AS.
Obama menyebut keluarganya sebagai aset untuk memenagkan pemilihan presiden."Saya adalah wujud dari kebijakan luar negeri dan kekuatan Amerika. Jika nanti anda kabarkan pada orang-orang bahwa `Kita mempunyai presiden yang neneknya tinggal di satu gubuk di pinggir Danau Victoria dan mempunyai adik setengah Indonesia yang menikahi seorang China Kanada,` maka orang-orang akan menilai si presiden adalah orang yang akan lebih memahami apa yang dihadapi rakyat dan negerinya. Dan, mereka benar," kata Obama kepada New York Times.

Apa Agama Barack Obama??


Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan di antara media maupun masyarakat di Amerika Serikat. Apa tanggapan beberapa media di AS??
“APA agama Barack Obama?” tanya reporter CNN Jeanne Moos kepada sekelompok pemuda Amerika yang berkumpul di pinggiran sebuah jalan di pusat kota New York.
“Islam,” jawab salah seorang diantara anak muda itu sambil tertawa di antara teman-temannya.
Begitu kata “Islam” terdengar, wajah anak muda itu langsung disilang merah, tanda jawabannya salah.
Tetapi remaja perempuan itu tidak sendirian. Beberapa orang lain yang diwawancarai Moos secara acak juga mengatakan mereka yakin Obama beragama Islam.
Sepasang laki-laki dan perempuan berbeda pendapat. Menurut si laki-laki, Obama beragama Kristen. Wanita di sebelahnya langsung membantah. “Islam,” katanya.
Moose lalu mengajukan pertanyaan, “Mengapa menurut Anda dia beragama Islam?” “Karena itu yang dikatakan orang,” jawab si perempuan.
Seorang wanita paruh baya, dengan yakin mengatakan, “Dia (Obama) adalah seorang Kristen dari Ayah yang beragama Islam.”
Agama Barack Obama memang masih jadi perdebatan di sementara warga Amerika. Survei yang dilakukan NBC News/Wall Street Journal Polls, seperti dikutip CNN, menyebutkan sebesar 13 persen responden percaya bahwa Obama beragama Islam. Itu sebabnya, CNN merasa perlu ikut latah untuk menanyakan hal ini kepada orang-orang yang melintas di kawasan Time Square. Tayangan CNN itu masih dapat disaksikan di CNN.Com.
Dalam footage sebuah program komedi-politik bertajuk The Colbert Report yang ikut ditayangkan CNN, si pembawa acara sambil berteriak mengatakan, “Obama is a secret Moslem.”
Program komedi-politik lainnya, Real Time with Bill Maher juga menyinggung-nyinggung apa agama Obama sebenarnya.
Si pemandu acara ini, Bill Maher, bertanya, “Apakah Obama beragama Islam?” Maher menjawab sendiri pertanyaan itu. “No, he isn’t,” dengan nada yang meragukan.
CNN juga menayangkan footage program talk show terkenal 60 Minutes yang diputar CBS. Dalam episode itu Hillary Clinton hadir sebagai nara sumber. Si pemandu acara bertanya kepada Hillary yang merupakan saingan terkuat Barack Obama.
“Anda tidak percaya Obama beragama Islam?”
Hillary yang tampaknya tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan itu, menjawab, “Tidak ada yang dapat dijadikan sebagai alasan untuk itu (Obama beragama Islam), sejauh yang saya tahu.”
Nada suara Hillary juga menyimpan keraguan, atau setidaknya disengaja untuk menimbulkan keraguan di kalangan pemirsa.
Seorang laki-laki lain yang ditanya CNN mengatakan, “Dia (Obama) mengatakan dia orang Katholik. Tetapi menurut saya dia orang Islam.”
Pertanyaan yang diajukan berikutnya adalah, kalau Obama tidak beragama Islam, mengapa masih ada orang yang menganggap dia beragama Islam?
“Karena 85 persen orang Amerika suka mengabaikan,” ujar seorang laki-laki.
“Kebodohan (stupidity),” jawab seorang laki-laki paruh baya. “Mereka tidak membaca,” kata seorang perempuan. “Karena orang Amerika memakan fast food,” jawab laki-laki lain. “Karena kita percaya apa yang kita mau percaya,” begitu jawab seorang wanita paruh baya.
Tetapi semua pertanyaan ini seakan ditepis oleh adiknya Maya Soetoro dalam acara Memoarnya yang menyatakan bahwa Barack Obama beragama KRISTEN, dia bergabung sejak 20tahun lalu dengan gereja trinity di chicago.

05 November 2008

Presiden untuk Semua: "Obama nomena Landa Dunia. Lima Negara Bagian Berpaling dari Republik"

CHICAGO – Beruntunglah setiap orang yang diberi kesempatan hidup sampai 4 November 2008. Pada hari itu, sejarah tercipta di Amerika Serikat. Negara superpower yang sedang berada di bibir kehancuran itu kini menemukan momentum kebangkitannya. Sumber harapan itu muncul setelah Barack Hussein Obama, senator muda berkulit hitam yang lahir di Hawaii dari ibu Amerika dan ayah Kenya, menghabiskan empat tahun masa kecil di Jakarta, dan besar di Amerika itu, terpilih menjadi presiden ke-44 AS kemarin.
Menjadi kulit berwarna pertama penghuni Gedung Putih menempatkan Barack Hussein Obama kini sejajar dengan presiden legendaris AS lainnya, George Washington (presiden pertama dan proklamator kemerdekaan), Thomas Jefferson (presiden ketiga dan penyusun deklarasi kemerdekaan), dan Abraham Lincoln (presiden ke-16 yang menghapus perbudakan).
Terpilihnya senator Illinois yang baru berumur 47 tahun itu juga telah menghancurkan rasisme di AS yang 50 tahun lalu masih membuat warga kulit berwarna harus berbagi toilet, tempat duduk bus, dan sekolah dengan tetangganya warga kulit putih.
Fenomena Obama atau Obamanomena itulah yang membuat seluruh dunia ikut merayakan kemenangannya. Latar belakang yang beragam telah membuat Obama menjadi presiden untuk semua. Dari kampung-kampung kumuh di Nairobi, Kenya, tempat kelahiran bapaknya, Barack Hussein Obama Sr, sampai jalan-jalan di Jakarta, tempat masa kecilnya, hingga pusat perayaan di Grant Park, Chicago, seluruh warga bersukacita. Jawa Pos yang sedang berada di kampung halaman Obama itu menyaksikan sebagian besar di antara sekitar 200.000 pengunjung menumpahkan air mata saat Obama menyampaikan pidato kemenangan Selasa (4/11) malam waktu setempat atau kemarin siang WIB.
Setengah jam setelah penghitungan suara menunjukkan perolehan suara electoral-nya telah melewati "magic number" 270 (syarat minimal), Barack Obama tampil di panggung bersama istri, Michelle, serta dua putrinya, Sasha dan Malia. Dalam awal pidato kemenangannya, Obama menegaskan bahwa segalanya mungkin terjadi di AS. Dan, dia telah membuktikannya. "Jika ada seseorang di luar sana yang masih ragu bahwa Amerika adalah sebuah tempat yang memungkinkan segala sesuatu terjadi, yang masih bertanya-tanya apakah mimpi para pendiri bangsa ini masih bisa menjadi nyata di masa sekarang, yang masih mempertanyakan kekuatan demokrasi, malam ini pertanyaan Anda terjawab," kata Obama yang langsung disambut tepuk tangan membahana diselingi teriakan "Yes, We Can" berulang-ulang.
Selanjutnya, Obama mengimbau seluruh rakyat agar bersatu . "Amerika telah mengirimkan pesan kepada dunia bahwa kita bukan hanya kumpulan individu semata atau kumpulan negara bagian merah dan biru. Kita adalah, dan akan selalu menjadi, The United States of America," ujarnya. Dengan sportif, Obama juga menyampaikan terima kasih dan pujian kepada "musuh" politiknya selama enam bulan masa kampanye, John McCain. "Kita menjadi lebih baik berkat pengabdian pemimpin yang pemberani dan tidak egois ini. Saya mengucapkan selamat kepadanya (McCain); juga kepada Gubernur (Sarah) Palin. Dan, saya berharap bisa bekerja sama dengan mereka untuk bersama-sama memperbarui janji bangsa ini," ujarnya.
Pada bagian akhir, Obama menyebut semua orang terdekatnya, mulai sang istri tercinta Michelle yang disebutnya "batu karang" keluarga, dan menjanjikan anak anjing baru bagi dua putrinya, Sasha dan Malia, saat tinggal di Gedung Putih nanti, hingga saudara tirinya yang berdarah Indonesia, Maya Soetoro, di Hawaii. Kurang lebih 10 menit Obama menyampaikan pidato bersejarahnya yang terdengar seperti rangkaian kata mutiara itu.
Sebelum Obama tampil di panggung, John McCain lebih dahulu mengakui kekalahannya. Setelah hasil pemilihan di California muncul dan membuat Obama tak akan terkejar, pahlawan perang Vietnam itu memberikan pidato kekalahan di kampung halamannya, Phoenix, Arizona. Di momen yang seharusnya menyedihkan inilah jiwa kepahlawanan McCain terlihat.
Didampingi istrinya, Cindy, dan calon wakil presiden Sarah Palin, McCain menyampaikan selamat kepada Obama dan menyeru para pendukungnya mengakui kekalahan dan tetap berjuang bagi kemajuan AS. ’’Wajar malam ini merasa kecewa. Namun, kami merasakan hanya sebentar, kegagalan ini adalah milikku, bukan milik Anda." ujarnya tegas
Dalam pidato singkat itu, dia meminta para pendukungnya maupun pendukung Obama untuk menyatukan perbedaan setelah pemilu. ’’Amerika tak pernah mundur. Amerika tak pernah menyerah,’’ katanya. (jpnn)

04 November 2008

Obama Birukan Amerika


CHICAGO – Menjelang berakhirnya waktu pemilihan pagi ini WIB, prediksi Barack Obama menang telak dalam Pilpres AS ke-56 semakin menjadi kenyataan. Bahkan, bukan hanya unggul, Obama juga menyapu bersih suara di kantong suara lawannya dari Partai Republik, John McCain.
Senator 47 tahun itu "membirukan" Negeri Paman Sam setelah empat tahun sebelumnya Partai Republik dengan capres George W. Bush membuat "merah" AS. Prestasi itu diprediksi akan mengantar Obama meraih kemenangan dengan selisih suara electoral terbesar, memecahkan rekor kemenangan Presiden Ronald Reagan. Pada Pilpres AS 1984, Reagan meraup 525 suara electoral dan hanya menyisakan 13 suara electoral bagi lawannya, Walter Mondale.
Tanda-tanda telaknya kemenangan Obama sudah terlihat dari hasil pemilihan awal (early voting) yang berlangsung mulai 20 Oktober lalu.
Dari 29 juta surat suara yang masuk ke 30 negara bagian, terlihat empat negara bagian, yakni North Carolina, Colorado, Florida, dan Iowa, yang seluruhnya mendukung rekan McCain, Presiden AS George W. Bush pada Pilpres 2004, kini berbalik mendukung Obama dari Demokrat.
Kemenangan Obama juga terjadi pada pemungutan suara pertama yang dipublikasikan di Dixville Notch, New Hampshire. Kota ini selama 60 tahun belakangan menjadi daerah pertama yang memberikan suara dan mulai membuka tempat pemungutan suara tengah malam dengan partisipasi warga 100 persen. Dari hasil perhitungan, Obama mengalahkan McCain dengan 15 +++++ suara dan 6 suara. Pada 2004, George W. Bush menang di kota ini dalam pemilihan untuk masa jabatan keduanya. Kemenangan Demokrat di kota ini merupakan kemenangan pertama dalam waktu 40 tahun belakangan.
Dari perhitungan sembilan lembaga polling, ada 25 negara yang berpihak ke kubu Obama dan 20 ke kubu McCain. Dengan jumlah total 50 negara bagian, masih ada lima negara bagian yang masih diperebutkan kedua kandidat, yakni Ohio, Indiana, Missouri, North Carolina, dan Florida. Tetapi, dengan adanya kecenderungan Florida dan North Carolina yang mendukung Obama, tersisa tiga negara bagian yang masih diperebutkan, yakni Missouri, Indiana, dan Ohio.
Pada hari pemilihan kemarin (4/11), wilayah pertama yang menentukan pilihan adalah Negara Bagian Vermont (wilayah paling timur AS). TPS di negara bagian ini sudah mulai buka sejak pukul 05.00 waktu setempat (Selasa pukul 17.00 WIB) dan diikuti sejumlah negara bagian lain di wilayah timur pada pukul 06.00 atau 07.00.
Sementara itu, kedua kandidat presiden menentukan di daerah basis pendukung masing-masing. Barrack Obama menggunakan hak pilihnya di Sekolah Dasar Beulah Shoesmith, Chicago, didampingi istri dan dua putrinya, Sasha dan Malia."Saya sudah memilih," kata Obama sambil menunjukkan bukti pemilihan berupa secarik kertas berstempel. Obama bersama keluarga datang pagi-pagi untuk memberikan contoh kepada warga lain agar segera memberikan suara.
Setelah menggunakan hak suaranya, senator yang pada umur 6 sampai 10 tahun tinggal di Jakarta itu dijadwalkan hadir dalam kampanye terakhir di Indiana. Selanjutnya, dia akan tampil di hadapan kerumunan massanya dalam reli di Chicago. Diharapkan, penampilan Obama di Chicago itu bisa menjadi penampilan pertamanya sebagai presiden terpilih. Setidaknya, berdasar hasil penghitungan sementara.
Jika Obama sudah memilih sebelum negara bagian lain mulai membagikan kertas suara, tidak demikian McCain. Didampingi istrinya, senator 72 tahun itu memberikan suaranya sedikit lebih siang. Kemarin (4/11) dia mencoblos di Phoenix, Arizona. Setelah menggunakan hak suaranya, McCain langsung bertolak ke Colorado dan New Mexico.
Teladan dua capres yang sama-sama memberikan suara sepagi mungkin itu diikuti wakil masing-masing. Kemarin cawapres Joe Biden nyoblos di Delaware bersama sang ibu yang sudah renta. Cawapres Partai Republik, Sarah Palin, tiba di Anchorage, Alaska, kemudian memberikan suaranya di Wasilla. Segera sesudah itu, dia terbang ke Phoenix untuk bergabung dengan McCain, menyaksikan penghitungan suara.
Pemungutan suara berakhir pukul 19.00–21.00 (Rabu pukul 07.00–09.00 WIB). Batas waktu pemungutan suara dapat mundur sesuai dengan kebijakan otoritas setempat jika alasannya masih banyak calon pemilih yang mengantre menjelang waktu penutupan. Siapa presiden AS yang ke-44, John McCain (72) atau Barack Obama (47), bisa diketahui di Indonesia, Rabu (5/11) malam WIB. (AP/AFP/hep/jpnn)

02 November 2008

Australia Warning Warganya Berkunjung ke Indonesia


Ditulis Oleh: Dtc/Papos
Senin, 03 November 2008
Stephen SmithSYDNEY (PAPOS) -Australia mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang ingin melakukan perjalanan ke Indonesia pada saat makin dekatnya waktu pelaksanaan hukuman mati terpidana Bom Bali I, Amrozi dan kawan-kawan (dkk). "Kami menganjurkan agar warga Australia mempertimbangkan kembali keinginan mereka mengadakan perjalanan ke Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith dalam wawancaranya dengan televisi Nine Network yang ditangkap di Indonesia, tadi malam ."Kami juga mengarahkan ke mereka (warga Australia) agar menjauh dari lokasi yang dijadikan sebagai target serangan teroris pada masa lalu apabila mereka tetap melakukan perjalanan ke Bali atau Indonesia," tambah Stephen Smith.
Peringatan itu dikeluarkan Australia mengingat makin dekatnya pelaksanaan hukuman mati Amrozi dkk atas keterlibatannya dalam kasus bom Bali pada tahun 2002 yang menewaskan 202 orang.
Sementara pemerintah provinsi Bali juga telah memperketat pengamanan di sejumlah kedutaan besar, lokasi yang kerap dikunjungi oleh wisatawan, pusat perbelanjaan serta pelabuhan menjelang eksekusi Amrozi dkk.
Jumlah aparat polisi tambahan yang telah dikerahkan ke jalan-jalan di Bali mencapai hingga 3.500 personil. Serangan bom Bali pertama ditargetkan ke beberapa tempat hiburan malam yang dipadati oleh sejumlah turis Barat. Serangan itu menewaskan lebih dari 160 turis asing termasuk diantaranya 88 warga Australia.(nas/detikcom)

31 October 2008

Ibu Bunuh Putrinya yang Cacat karena Tak Sanggup Lagi

Jumat, 31/10/2008 14:45 WIB
DetikNews-Beijing - Seorang ibu tega membunuh putrinya yang cacat. Namun wanita itu lolos dari hukuman penjara. Hah?!Kejadian ini terjadi di Beijing, China seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (31/10/2008).Kepada pengadilan Beijing, Li Daohong mengungkapkan beban yang ditanggungnya selama mengurus anak perempuannya yang telah berusia 20 tahun.Dikatakan wanita berusia 47 tahun itu, dirinya telah menghabiskan semua uang selama 20 tahun untuk mengurus putrinya, Xiao Fei.Menurut Li, dia telah pergi ke berbagai penjuru China untuk mencoba mengobati putrinya yang menderita kelumpuhan otak. Akibat penyakitnya itu, Xiao bahkan tak mampu pergi ke kamar mandi seorang diri.Dalam keputusasaan, Li membawa putrinya ke sebuah hotel di Beijing. Di sana, Li memberikan 200 lebih pil tidur pada anak gadisnya yang malang. Li kemudian membekap putrinya dengan handuk dan selimut setelah dia tertidur.Di pengadilan, Li mengakui semua perbuatannya. Pengadilan pun menerima alasan perbuatannya. Pengadilan Beijing menyatakan, Li "telah menghabiskan banyak energi dan uang untuk korban dan beban psikologis yang memuncak tak bisa lagi ditanggungnya."Karena itu pengadilan hanya menjatuhkan penangguhan hukuman penjara 3 tahun. Itu artinya Li tidak harus mendekam di balik jeruji sel. (ita/iy)