Kamis, 30/10/2008 03:51 (GMT+9.5)
MANOKWARI - Oknum polisi mabuk berbuat ulah. Kali ini korbannya Gubernur Provinsi Papua Barat, Abraham Octovianus Atururi, Minggu (26/10) lalu saat melakukan kunjungan kerja di Kota Sorong. Ketika turun dari kapal putih yang membawanya dari Manokwari, Gubernur malah disambut oknum polisi mabuk.
Ia mengungkapkan peristiwa itu saat memberi arahan pada pembukaan acara Musyarawah Besar (Mubes) Wamesa, Rabu kemarin di Gedung Wanita, Manokwari. Bukan hanya itu, sebelumnya Gubernur Bram ketika sedang jogging pagi di Jalan Merdeka, tertabrak seorang oknum polisi mabuk. Perilaku oknum polisi yang sempat mengaku dari kesatuan Gegana Brimob tersebut memang sungguh keterlaluan. Karena mabuk, gubernur tidak terlalu menghiraukan ulah pelaku.
"Dia bilang mau tembak, sambil raba-raba celananya. Saat ditanya dia mengaku dari fam Karubaba, tapi setelah ditangkap polisi dia baru mengaku fam Marani. Dia juga mengaku tugas di Fakfak, bukan satuan Gegana Brimob," ujar Gubernur di hadapan undangan dan peserta Mubes Wamesa.
Hingga akhirnya, oknum polisi yang awalnya mengaku berpangkat Iptu itu diamankan oleh Marinir, Kopassus dan polisi. Setelah ditanyai, ia mengaku bertugas di Polres Fakfak dengan pangkat Bripka.
Dari kejadian ini, ada tiga hal yang sangat disesalkan, sebagai aparat keamanan telah melakukan perbuatan tak benar, mengaku dari kesatuan Gegana. "Ya, begitu sudah, kalau sudah mabuk, lupa semua. Setelah kejadian itu, dia mau datang ke rumah," ceritanya. Ketika memberikan arahan itu, Gubernur juga menyampaikan rencana kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada minggu pertama atau kedua November. Rencananya Presiden SBY akan meresmikan sejumlah proyek-proyek jalan, jembatan, air bersih dan lainnya yang dipusatkan di Pulau Mansinam.
Gubernur menyatakan, mulai tahun 2009, Provinsi Papua Barat akan mendapat dana otonomi khusus. Dari total dana Otsus Rp 8 triliun, akan dibagi kepada tiga provinsi, Papua Barat, Papua dan Nagroeh Aceh Darussalam. Provinsi Papua Barat akan mendapatkan 30 % dari dana otsus yang dikucurkan pemerintah pusat di tanah Papua.
Dalam pembagiannya kepada 8 kabupaten dan 1 kota, langsung dari pemerintah pusat, ditransfer ke rekening daerah masing-masing.
"Yang membagikannya bukan gubernur yang membagi. Tetapi langsung dari pemerintah pusat ke kabupaten/kota masing-masing," jelas Gubernur Bram. Disepakati pula, pembagian dana otsus ini berdasarkan 4 indikator yakni jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kesulitan dan yang lebih spesifik lagi penyebaran tempat domisili orang asli Papua. (lm/jpnn)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment