30 Oktober 2008 06:41:58
AIMAS – Hampir 40 hari berlalu, namun pelaku kasus perampokan yang diikuti dengan pembunuhan terhadap Ayu Wulandari di Jalan Jeruk kelurahan Malawili, Aimas belum juga terungkap.Ibu korban, Ny Sri yang ditemui di rumahnya kemarin (29/10) hanya berharap polisi dapat mengungkap pelakunya. Tewasnya bocah kelas 5 SD di Aimas itu meninggalkan duka yang mendalam dihati keluarga. Mengingat hari kejadiannya, Ny Sri mengatakan satu minggu lagi merupakan hari ke 40 meninggalnya Ayu Wulandari.Dengan raut wajah yang masih dirundung duka, ibu korban belum bersedia berbicara banyak kepada Koran ini. Hal ini lantaran dia tak kuasa mengenang kembali puteri tercintanya yang tewas ditangan perampok.Dari pantauan Koran ini di rumah korban, tampak Angga , adik Ayu yang berusia sekitar 5 tahun berada di pangkuan ibunya. Meski masih duduk di Taman Kanak-Kanak, namun bocah itu juga seakan tak kuasa menahan duka ditinggal kakak tercintanya.Di rumah korban masih terpasang tenda biru yang digunakan sebagai tanda kalau keluarga Sugiono terus mengadakan tahlilan atas meninggalnya Ayu Wulandari.“ Sampai saat ini kami masih terus merasa sedih (duka- red) dengan hilangnya anak kami, karena sampai saat ini belum juga tertangkap pelaku dari pada pembunuhan ini,”ujar Sugiono yang ditemyi Koran ini belum lama ini.Sebelum kejadian, dikatakan tidak ada firasat yang dirasakan keluarga Ayu. Kejadiaan naas itu sungguh memilukan bagi keluarga. “Untuk kasus ini kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib dan kalau tertangkap agar pelaku dihukum seberat –beratnya,”ujar Sugiono yang sehari-hari penyuluh pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Sorong.Dikatakan, sampai saat ini dirinya belum bisa tidur nyenyak karena masih selalu mengingat-ingat kejadian yang menimpa anaknya. Apalagi, Sugionolah yang menemukan pertama kali anaknya tewas di rumahnya sendiri. Diceritakan olehnya bahwa adik Ayu yang masih berusia 5 tahun 4 bulan sering menanyakan kakaknya sehingga kalau ditanya, Sugiono pun bingung harus memberi jawaban apa kepada anak keduanya itu. Yang membuatnya sering teringkat jika kakak beradik itu bermain bersama, bertengkar dan berebut barang, sebagaimana layaknya kebiasaan anak kecil. Yang juga disesalkan, saat kejadian yang menimpa putrinya sulungnya itu tidak ada tetangga yang mengetahui kejadian tersebut. Padahal rumahnya dekat dengan para tetangga. Sejauh ini Sugiono tidak memungkiri jika ada yang membantunya membawa paranormal ke rumahnya tetap dilayani. Hal ini untuk mendapatkan gambaran tentang siapa pelaku yang menghabisi nyawa anaknya.Diduga pelaku pembunuhan yang menawaskan Ayu Wulandari lebih dari satu orang. Menurut Sugiono, pelaku bekerja dengan rapih, ini dapat dilihat dari uang dan perhiasan yang disimpan dilemari rumahnya ternyata berhasil digasak pelaku. Sugiono pun menduga pelaku pelaku memang telah merencanakan aksi perampokan itu. Dalam aksinya, bukan hanya uang dan perhiasan yang digasak namun pelaku juga tega menghabisi nyawa Ayu Wulandari. (rat )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment