AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

28 October 2008

Prajurit TNI Diminta Waspadai Gangguan GSP. Pesan Pangdam Pada Penerimaan Satgas Yonif 511/DY dan Yonif 725/WRG

29 Oktober 2008 04:18:25
JAYAPURA-Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI A Y Nasution meminta kepada seluruh prajurit Satgas Pamtas RI- PNG agar selalu waspadai terhadap setiap gangguan maupun ancaman gerakan kelompok separatis bersenjata (GSP) yang kapan saja bisa datang membahayakan keselamatan jiwa. Hal itu ditegaskan Pangdam saat menerima Satgas Pamtas Yonif 511/DY dan Satgas Yonif 725/WRG di Buper Waena, Selasa (28/10) kemarin.Dikatakan, munculnya gangguan aksi separatis bersenjata dengan cara menyerang pos-pos TNI yang terjadi selama ini selalu memanfaatkan kelemahan dan kelengahan prajurit. Karena itu, meski kondisi wilayah penugasan aman dan kondusif, namun kewaspadaan harus selalu melekat pada diri prajurit."Setiap melakukan aksinya gerakan separatis bersenjata akan selalu mengunakan taktik gerilya. Mereka akan bergerak mendekati sasaran di saat prajurit dalam kondisi lengah. Karena itu, kapan saja dan dimana saja kewaspadaan harus terus dijaga dalam setiap diri prajurit,"ungkapnya. Menurut mantan Pangdiv 1 Kostrad itu, perbatasan RI-PNG memiliki panjang sekitar 760 kilometer memanjang dari Skouw di sebelah Utara, membujur Selatan sampai muara sungai Bensbach. Dengan memiliki kondisi geografi dan topograf yang mencakup area seluas itu, maka wilayah perbatasan RI-PNG memiliki kerawanan yang tinggi.Tingkat kerawanan itu, bisa dilihat dari kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan selama ini yakni sebagai tempat penyelamatan, base camp dan basis operasi GSP untuk melakukan penyerangan terhadap pos-pos TNI/Polri, adanya pelintas batas tradisional yang sering dimanfaatkan GSP. Pergeseran patok tapal batas dan penyelundupan jual beli senjata." Sebagai satuan tugas pengamanan perbatasan, para prajurit dituntut untuk senantiasa mencermati dan mewaspadai kemungkinan terjadinya konflik yang dapat merugikan negara, terlebih lagi apabila ada pihak yang secara jelas mengancam kedaulatan NKRI. Karena itu saya perintahkan kepada seluruh prajurit agar jangan ragu-ragu melaksanakan tugasnya menegakkan integritas dan menjaga kedaulatan NKRI sesuai ketentuan hukum yang berlaku," jelasnya.Ditambahkan, dalam melaksanakan tugas negara, para prajurit jangan takut pada hukum dan HAM. Sebab, hukum dan HAM bukan untuk ditakuti tetapi untuk ditaati. Selama pelaksanaan tugas sesuai hukum dan HAM yang berlaku maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Sekadar diketahui, kehadiran Satgas Yonif 511/DY dari Blitar dan Yonif 725/WRG dari Kendari berkekuatan 1250 pasukan itu, akan mengantikan dua Satgas Pamtas RI-PNG sebelumnya yakni Yonif 408/SBH dan Yonif 516/CY yang telah bertugas 1 Tahun. Hadir dalam acara penyambutan Satgas itu, Danrem 172/PWY Kolonel Czi I Made Sukadana, Para Asisten Kasdam, Wadanlantamal X Jayapura Kolonel Laut (P) Isworo S dan Kasat Brimobda Papua Kombes Pol. Drs. I Made Wirawibawa. (mud/cr-151)

No comments: