AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

12 October 2008

Wabup Wamebu Akan Minta Keterangan

04 Oktober 2008 03:42:32
Terkait Masalah USG di RSUD Yowari
SENTANI-Masalah alat radiology, Ultrasonography (USG) di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura seperti dilontarkan Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu, mengejutkan Wakil Bupati Jayapura, Zadrak Wamebu SH, MM.
Meski mengaku belum mengetahui persis permasalahannya, Zadrak memberikan sinyalemen bahwa selaku Ketua Majelis Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (MP TPTGR) Kabupaten Jayapura akan meminta keterangan dari pihak terkait dalam hal ini kepala dinas desehatan dan direktur RSUD Yowari, jika ada laporan yang masuk kepadanya. "Tergantung, saat ini belum ada laporannya sehingga kami tidak bisa mengambil langkah tapi jika ada laporannya maka akan kami tindaklanjuti dengan memanggil dan meminta keterangan baik dari pihak dinas maupun rumah sakit," tutur Zadrak yang mengaku menyesalkan kasus ini jika benar terjadi.
Sementara itu masalah 'hilangnya' alat USG seharga Rp 870 juta ini sendiri belum menemui titik terang. Meski informasi terakhir yang diperoleh dari pihak medis di RSUD Yowari, bahwa alat berbentuk laptop itu sudah dikembalikan."Yang jelas kami tidak kompromi dengan tidakan seperti itu entah itu Mark Up atau perbuatan lainnya karena jelas merugikan karena telah berbohong tidak para negara tetapi juga rakyat," tegas Wabup dengan nada sedikit kesal.
Sementara itu, anggota Komisi C, Yonece Netty Kalem yang dihubungi Cenderawasih Pos mengungkapkan bahwa Senin depan (6/10) pihaknya dengan tim akan mengecek langsung ke RS Yowari untuk mengumpulkan data sekaligus meminta keterangan dari pihak dinas maupun direktur RSUD."Senin depan setelah mengantongi surat dari Ketua DPRD, kami akan langsung melihat kesana," tegas Netty.
Natty yang juga Anggota Badan Kehormatan DPRD Jayapura mengaku mendengar bahwa alat yang menghilang sejak 2006 kini telah dikembalikan. Sehingga ia menyimpulkan bahwa ada permainan yang dilakukan oknum untuk mengkaburkan permasalahan ini. "Saya juga kaget karena ada laporan seperti itu, mengapa sekian lama tidak ada di rumah sakit lalu setelah diekspos dalam berita tiba-tiba alat itu datang tanpa diketahui dari mana," paparnya.
Ditambahkan, kasus yang sedang mencuat ini, hanya salah satu dari sekian banyak kasus lainnya di RS Yowari. Jika kondisi ini benar, Netty berharap ada sikap proaktif dari eksekutif untuk mendapatkan laporan dari pihak terkait dan mengungkap dugaan mark-up dan juga permasalahan lainnya."Jika tidak disikapi maka kedepan akan terjadi hal serupa. Kami coba mendorong dengan mengecek langsung ke lokasi, jadi eksekutif sebaiknya juga mengambil sikap," pinta Netty.(ade)

No comments: