WAMENA – Hari ketiga pasca peristiwa bentrok antara TNI dan Polri Sabtu (1/11) akhir pekan kemarin, situasi kondisi kota Wamena dan sekitarnya dilaporkan tetap aman dan kondusif. Aktivitas warga tampak normal. Sejumlah kios dan toko, sekolah bahkan perkantoran tetap beaktifitas seperti biasanya.
Hal ini merupakan bukti bahwa komitmen dari kedua belah pihak, untuk sama-sama dapat menjaga situasi agar tetap aman dan terkendali terlaksana dengan baik.
Sementara itu para petinggi TNI dan Polri di Papua, masing-masing Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI A.Y. Nasution dan Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Bagus Ekodanto sama-sama juga telah berkomitmen untuk mengungkap insiden tsb secara transparan dan tuntas.
Sebelumnya kepada wartawan di Wamena, Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Bagus Ekodanto menegaskan akan menyelesaikan masalah ini. "Untuk anggota Polri dan TNI yang terlibat, tetap akan menjalani proses hingga ke pengadilan, dan ini telah mejadi komitmen bersama " tegas Ekadanto.
Apalagi, lanjut Ekadanto, insiden ini telah memakan korban dari kedua belah pihak. Dari anggota Brimob, Brigpol Erik Alfons mengalami luka pada bagian belakang kepala, siku tangan kiri dan pinggang bagian belakang. Sementara Briptu Jusman mengalami luka di tangan kiri.
Selain itu dari pihak TNI, Prada Lamek yang mengalami luka tembak di bagian pantat tembus paha saat ini sudah mendapat perawatan secara intensif dan mulai berangsur-angsur sembuh. Sementara itu, satu anggota TNI Prada Lahir Rabu hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Komitmen pangdam XVII Cenderawasih Mayjen A.Y. Nasution dan Ka Polda Papua Irjen Pol Bagus Ekodanto untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas patut diacungi jempol. Pasalnya kedua institusi tsb siang tadi, mengirimkan personil terbaiknya untuk melakukan pencarian Prada Lahir Rabu yan belum diketahui keberadaannya.
Dari pantauan Cenderawasih Pos dilapangan, pihak TNI menurunkan tim dari Marinir TNI Angkatan Laut dan Basarnas mengadakan pencarian di sungai Balim, yang diduga menjadi tempat hilangnya Prada Lahir Rabu. Sementara dari pihak Polda Papua menurunkan tim terbaiknya dari Polairud sebanyak enam orang yang dipimpin oleh AKBP Frans Gina, disertai dengan perahu karet dan perlengkapan selam untuk membantu pencarian. Tim dari Polda Papua yang tiba sore ini, sekitar pukul 15.30 sudah bergabung dengan tim sar AL dan basarnas untuk melakukan pencarian.
Tim dari TNI terbagi dalam dua kelompok, kelompok pertama melakukan pencarian dan penyisiran dari jembatan Kali Kuning hingga ke desa Kama dengan menggunakan perahu karet. Tim kedua dibantu masyarakat yang menggunakan perahu tradisional melakukan pencarian di sungai Balim tepatnya di desa Kama. Sampai berita ini ditulis pencarian oleh kedua tim terbaik dari TNI dan Polri itu belum membuahkan hasil dan dihentikan sekitar pukul 18.00 karena hari menjelang malam, pencarian akan dilanjutkan hari ini. (jk/jpnn)
04 November 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment