JAYAPURA-Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI A.Y Nasution mengungkapkan, seiring meningkatnya tugas komando kewilayahan yang sarat dengan tantangan, prajurit Korem 172/PWY dituntut harus selalu meningkatkan kemampuan profesionalismenya dalam menghadapi setiap kemungkinan datangnya ancaman (kontijensi) di daerah ini.
Demikian sambutan Pangdam pada upacara HUT ke-45 Korem 172/PWY yang dibacakan Danrem 172/PWY Kolonel Czi I Made Sukadana di lapangan Apel Makorem, Padang Bulan, Rabu (12/11) kemarin.
Dikatakan, kegiatan HUT Korem ini jangan hanya dijadikan sebatas acara seremonial rutin saja, tapi harus dijadikan sumber motivasi dan inspirasi bagi seluruh warga Korem dalam melaksanakan pengabdian dimasa-masa mendatang.
Sejalan dengan gerak dan dinamika dalam kehidupan masyarakat, Pangdam mengharapkan seluruh prajurit Korem dapat melaksanakan pembinaan potensi wilayah secara lebih terpadu sehingga mampu menghadapi setiap tantangan tugas yang berkaitan dengan upaya pembinaan stabilitas keamanan. "Saya minta memasuki usia ke-45 ini, seluruh prajurit Korem dapat terus memelihara dan menjaga soliditas satuan, memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat serta selalu menjalin koordinasi dengan aparatur pemerintah daerah, kepolisian serta seluruh komponen masyarakat sebagai bentuk optimalisasi pemberdayaan wilayah Korem," jelasnya.
Sementara kepada wartawan Danrem, Kolonel Czi I Made Sukadana mengatakan, diusia yang ke-45 ini tantangan yang masih dihadapi Korem adalah tantangan kedalam, yakni upaya pembinaan prajurit untuk meningkatkan sikap profesionalisme, meningkatkan keunggulan moral dan etika keprajuritan yang tinggi.
Sebab, untuk menwujudkan hal itu, tentu saja butuh proses karena melibatkan ratusan prajurit yang memiliki watak dan karakter dan keunggulan yang yang beda. Namun, jika pembinaan terus dilakukan secara kontinyu, dirinya yakin visi Kodam XVII/Cenderawasih yakni prajurit yang professional dan dicintai rakyat bisa terwujud dengan baik.
Disinggung upaya penyadaran terhadap kelompok separatis yang masih ada diwilayah Korem, Danrem menegaskan bahwa di wilayah Papua tidak ada yang namanya separatis, yang ada adalah anak bangsa yang masih memiliki pandangan dan ideologi yang berbeda.
" Saya tegaskan di Papua tidak ada separatis. Terlepas aspirasi apa yang mereka suarakan mereka ini adalah anak bangsa yang harus diberikan penyadaran dan pemahaman agar mereka tidak salah jalan dan sepaham dengan kita sebagai Bangsa Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan ini juga, Danrem juga merasa perlu memberikan pelurusan dan penjelasan terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang salah dalam memahami keberadaan Satgas TNI di Papua yang bertugas melakukan pengamanan diwilayah perbatasan.
Menurutnya, tidak ada yang namanya militerisme di Papua. Kedatangan pasukan TNI di Jayapura beberapa waktu itu dalam rangka mengantikan pasukan TNI yang telah bertugas setahun di wilayah perbatasan.
" Setiap ada pasukan yang kembali ke markasnya, sudah pasti ada yang mengantikannya. Jadi tidak ada penambahan pasukan TNI di Papua yang ada pergantian pasukan yang memiliki tugas pengamanan wilayah didaerah perbatasan RI-PNG. Pengamanan batas wilayah negara itu tidak saja di Papua tapi diseluruh wilayah Indonesia yang daerahnya perbatasan dengan negara lain," imbuhnya. (mud)
12 November 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment