AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

01 November 2008

Dari Kegiatan TOT Musrembang : "Top Down-Botomm up Planning" Inti dari Konsep Perencanaan Pembangunan di Kab. Teluk Bintuni

Bintuni, Fajar Papua
Kegiatan training of trainer (TOT) musyawarah rencana pembangunan (musrembang) distrik dan kampung pemerintah kabupaten teluk bintuni bekerjasama dengan yayasan inovasi pemerintah daerah (YIPD) berlangsung selama kurang lebih dua hari, senin (17/7) dan selasa (18/7).Kegiatan TOT ini berlangsung di aula kantor bupati, dan terlihat hadir dalam kegiatan ini pimpinan intansi badan, dinas, kantor dan bagian dilingkungan pemerintah kabupaten teluk bintuni, kepala-kepala distrik se kabupaten teluk bintuni, pimpinan YIPD serta para undangan lainnya.Ketua Panitia, Drs. Ajumat Fimbay, MBA dalam laporannya mengatakan berdasarkan surat edaran Mendagri dan kepala Bappenas nomor: 1181/MM.PPN/02/2006050/244/SJ tahun 2006 tentang diadakannya kegiatan TOT musrembang tahun 2006 dilingkungan pemerintah kabupaten teluk bintuni dengan perihal ‘Petunjuk teknis penyelenggara musrembang’. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai acuan dalam menyusun program perencanaan pembangunan kabupatren teluk bintuni untuk tingkat distrik dan kampung, sehingga pembangunan kabupaten teluk bintuni kedepan dapat maksimal dan sesuai dengan harapan masyarakat dan pemerintah teluk bintuni dalam hal ini sebagai konsep perencanaan pembangunan kabupaten teluk bintuni akan memadukan konsep ‘Top down- Botomm up Planning’. Lanjutnya, dalam perencanaan kedepan masyarakat dapat terlibat aktif memberikan masukan-masukan dan sebagai kontrol terhadap hasil pembangunan sehingga proses evaluasi (monitoring) dapat dilakukan apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pembangunan.Tema yang dipakai pada kegiatan TOT ini adalah ‘Dengan musrembang distrik dan kampung kita tingkatkan perencanaan partisipasi dalam RAPBD 2007. Bupati Teluk Bintuni, drg. Alfons Manibuy, DESS melalui Pjs. Bapedda, Drs. Ec. Jusak Karubuy, M.Si mengatakan dalam sambutan bahwa mengapa TOT ini perlu dilakukan? Sebelum kita masuk pada musrembang ada rencana kedepan bahwa setelah habis TOT ini akan turun ke distrik dan ke kampung untuk melakukan musrembang. Jadi, ajak Karubuy dengan tegas bahwa mari kita buat TOT ini sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang perencanaan. Kita mulai lakukan dari bawah keatas dan dari atas kebawah (Top Down-Bottom up Planning) yang mana akan kita identifikasikan bersama-sama. Mungkin itu sangat perlu untuk membangun bintuni kedepan yaitu bintuni baru yang kita harapkan antara pembangunan di distrik, kampung dan di kota akan bertumbuh didalam musrembang. Sebagaimana kita harus mengetahui bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, disitu kita melihat bahwa perencanaan adalah suatu masa depan yang tepat untuk kita membangun satu distrik.“Jadi jika kita membuat suatu perencanaan yang tidak tepat katakan kita akan membuat perencanaan tetapi tidak akan terealisasi, maka dikatakan perencanaan itu belum tepat. Jadi pada saat musrembang itu ada aspirasi dari masyarakat apa yang dingingkan dari masyarakat, kita akan temukan nanti didalam musrembang di tingkat distrik.Jadi banyak sekali permintaan, kebutuhan dan banyak sekali keinginan kita sebagai aparatur pemerintah kita harus bisa dapat melihat mana yang prioritas utama yang kita harus naikan sebagai suatu fokus yang kita akan bawah ke musrembang kabupaten.”ujar karubuy.Lanjutnya, didalam perencanaan kerja kita harus melihat dan memperhitungkan sumber daya yang tersedia, siapa yang mau melaksanakan maka itu dapat dulu dilihat dari sumber dayanya. ada yang mengatakan bahwa kita punya sumber daya banyak tetapi pada saat pelaksanaannya terjadi kebingungan, lebih baik sedikit tetapi itu menyentuh masyarakat dan itu yang diharapakan, dibutuhkan data dan informasi.TOT ini untuk mempersiapkan kepala-kepala distrik dan kepala-kepala kampung pada musrembang yang akan dilaksanakan dua minggu setelah TOT ini bertakhir dengan tujuan supaya kita satu tujuan supaya kita satu presepsi dalam menyusun perencanaan pembangunan dari kampung distrik sampai ke kabupaten.Nanti ada LSM yang membantu ke kampung untuk membantu membuat program, jadi Bappeda akan turun kedistrik untuk lakukan musrembang distrik, jadi dengan dari kampung mereka membuat dokumen bawah ke distrik setelah itu Bappeda turun kita membuat musrembang distrik mengankat hasil musyawarah kampung itu kedistrik dan dari distrik kita akan bawah ke musrembang kabupaten.Jadi kita harapakan sebelum musrembang distrik setiap dinas harus membuat prioritas-prioritas pembangunan kedistrik katakan saja misalnya bidang pertanian, air bersih dan sebagainya. Tambah karubuy. (jim)

No comments: