AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

02 November 2008

Elit Politik Jadi Guru Ditengah Masyarakat

Ditulis Oleh: Feri/Papos
Sabtu, 01 November 2008
JAYAPURA (PAPOS)– Ketua Fraksi Demokrat DPRP, Manuel Wetapo,SE meminta, agar para kandidat yang bertarung dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) di Jayawijaya masing-masing bisa menahan emosi. Sebab, dalam satu pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah.“Untuk itu, sebagai elite politik yang kalah dalam mengikuti Pilkada Jayawija mampu menahan emosi. Sebab elite politik merupakan guru ditengah masyarakat,” ujarnya kepada Papua Pos, Jumat (31/10) di Jayapura.
Dirinya mengatakan, baik yang kalah dapat menahan emosi atas kekalahannya. Demikian juga yang menang dalam Pilkada sebaiknya dapat merangkul yang kalah. Karena ini merupakan cerminan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat.
Pasalnya, elite politik adalah guru ditengah masyarakat yang mampu memberikan pendidikan yang baik dan benar. Dan tidak ada seorang guru yang memberikan pendidikan yang jahat kepada murid-muridnya.
Harus dipahami kondisi masyarakat yang ada di Wamena, kata dia, sebab bila kandidat calon bupati dan calon wakil bupati yang kalah memberikan pendidikan yang baik ataupun sebaliknya, maka ini akan menciptakan ruang konflik ditengah massa pendukung. Jika terjadi konflik maka akan berujung pada tindakan kriminal yang nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri.
Disinggung mengenai gugat menggugat, dia menjelaskan, dalam proses Pilkada pihak yang kalah akan melakukan tindakan demikian dan itu merupakan hal wajar.
“Sehingga penyelesaiannya itu secara hukum akan ditentukan hakim dalam pengadilan,” jelasnya.
Yang terpenting, imbuhnya, bagaimana kandidat yang melakukan gugatan itu tidak melakukan gerakan tambah yang menimbulkan gesekan anatar massa pendukung yang bertikai. Akan tetapi pihak yang melakukan gugat ataupun pihak yang digugat mampu memberikan pemahaman kepada massa pendukungnya agar tidak melakukan tindakan anarkis.
“Maka pembangunan di Wamena bisa berjalan baik dan tidak menimbulkan konflik,” kata dia.(feri)

No comments: