JAYAPURA-Pelayanan pemerintah yang baik, salah satu wujudnya adalah pelayanan rumah sakit yang baik kepada masyarakat. Namun karena pelayanan di RSUD Dok II Jayapura ini masih banyak kekurangannya, maka Gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH akan melakukan audit terhadap RSUD Dok II Jayapura tersebut.
Hal ini ditegaskan gubernur saat ditanya wartawan seusai melakukan inspeksi mendadak di RSUD Dok II Jayapura, Kamis (13/11) kemarin.
"Saya akan suruh audit atau pemeriksaan dulu, setelah itu baru bisa dilihat, dimana hal-hal yang tidak beres," tegasnya
Pihaknya mengatakan, rumah sakit ini bagian dari pelayanan publik, sehingga pelayanan publik ini harus baik. "Kemarin Antasari (Ketua KPK) bilang, kita harus memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat dan ini saya datang mendadak karena melihat keadaan sesungguhnya dan ternyata banyak kekurangan yang harus kita perbaiki, misalnya ketersediaan peralatan," ucap gubernur.
Gubernur mendengar laporan dari masyarakat bahwa ketika mau operasi, masyarakat disuruh beli benang maupun jarum sendiri. "Ini kan sesuatu yang tidak betul. Ada juga pengadaan-pengadaan, seperti alat oksigen, yang dibeli mahal, namun sampai hari ini tidak bisa digunakan, sehingga pakai alat oksigen botol-botol yang manual yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Jadi hal-hal itu yang kita lihat," sambungnya.
Proses pembangunan yang terbengkelai juga perlu dilihat kembali, sehingga praktek-praktek korupsi bisa dicegah. "Mudah-mudahan baik bangunan maupun peralatan yang masuk adalah peralatan yang bermutu, sesuai biayanya, sehingga bisa melayani rakyat dengan sebaik-baiknya," harapnya.
Gubernur agak sedikit kesal, sebab pada satu sisi pemerintah telah mengeluarkan biaya cukup banyak tetapi kenyataan yang terjadi seperti begitu. "Harus ada pelayanan yang baik kepada masyarakat, jangan lagi suruh orang beli jarum sendiri. Uang Otsus ini kemana," tanya Suebu.
Termasuk masalah kekuarangan air, gubernur akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan kedepannya, masalah kekurangan air tidak boleh terjadi lagi.
Sementara Direktur RSUD Dok II Jayapura, Maurits Okoseray saat ditanya wartawan tentang mengapa masyarakat disuruh beli benang maupun jarum di luar rumah sakit, pihaknya menjelaskan bahwa kebijakan rumah sakit tidak menyuruh masyarakat beli jarum di luar. "Saya pikir kebijakan kami tidak seperti itu. Setelah kami dilantik, kami sudah membuat semua resep itu masuk ke apotik, entah itu dia miskin maupun kaya. Nanti manajemen yang memisahkan apakah ini Askes atau bukan. Kalaupun terjadi seperti tadi, itu cuma individu-individu. Rumah sakit tidak punya kebijakan seperti itu," tegasnya.
Apakah karena stok habis? Maurits menjelaskan, RSUD Dok II tidak kekurangan barang. "Kalau itu terjadi, itu ada kepentingan oknum tertentu, bukan rumah sakit.
Kunjungan pak gubernur, bagi saya adalah hal positif, sehingga pak gubernur tahu bahwa yang masyarakat bicara seperti itu, kita manajemen sudah membuat kebijakan seperti begini tetapi tetap masih ada (yang berulah). Dalam waktu dekat kita akan bikin rapat, dengan semua teman-teman dokter," tegasnya.
Terkait rencana audit yang akan dilakukan oleh gubernur, pihaknya mengatakan itu tidak menjadi soal, sebab dirinya baru menjabat sejak satu setengah tahun yang lalu. "Mungkin yang akan banyak diaudit adalah pada masa saya sebelum menjabat, sebab masalah pengadaan alat-alat, itu terjadi sebelum saya menjabat, termasuk gedung yang dibangun itu juga dilaksanakan sebelum saya menjabat," pungkasnya. (fud)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment