SENTANI-Menjelang peringatan 1 Desember yang disebut-sebut sebagai HUT Kemerdakaan Papua Barat (West Papua) ke- 47, sejumlah persiapan mulai dilakukan sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya Komite Nasional Papua Barat, tepatnya di belakang pusara almh Theys Eluay Selasa (25/11).
Kelompok masa yang dipimpin langsung Buchtar Tabuni itu, mulai melakukan persiapan berupa pembersihan pembabatan rumput yang terlihat meninggi di sekeliling makam Theys. Selain itu, mereka juga sudah mendirikan 2 buah tenda di belakang makam sebagai tempat berteduh.
Buchtar Tabuni yang ditemui sore kemarin mengatakan, maksud pendirian 2 tenda tersebut untuk menampung sekitar 900 mahasiswa asal Papua yang mengenyam pendidikan di luar Papua dan kini sedang melakukan eksodus kembali ke Papua karena mendapat intimidasi dari oknum-oknum yang menaruh benci kepada masyarakat Papua.
"Dua tenda ini sengaja kami buat untuk menampung saudara-saudara kita yang melakukan eksodus dari pulau Jawa karena terintimidasi," ujarnya. Dari 900 mahasiswa tersebut, 500 orang lainnya sudah bergabung ke 2 tenda darurat tersebut. Namun tujuan kedatangan lainnya juga untuk mengikuti perayaan akbar tahunan yang tidak pernah terlupakan bagi rakyat Papua yakni perayaan HUT kemerdekaan yang konon telah terjadi sejak tanggal 1 Desember 1961.
Ketika disinggung soal kegiatan inti 1 Desember nanti, Buchtar mengatakan hal tersebut tidak bisa dipastikan, karena semuanya tergantung ekspresi dari rakyat yang akan hadir saat itu. Namun dirinya memastikan yang jelas tidak ada aksi pengibaran bintang kejora saat perayaan 1 Desember nanti.
"Untuk kegiatan 1 Desember tidak ada pengibaran Bintang Kejora, namun kegiatan yang akan dilakukan tergantung ekspresi rakyat Papua nanti pada saat itu," tambah Buchtar serius. Sementara Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yaboisembut ketika dihubungi mengatakan, pembersihan makam merupakan bentuk kepedulian terhadap almh Theys sebagai tokoh yang selalu disanjung dan dikenang oleh rakyat Papua, karena gebrakannya dalam memperjuangkan hak-hak dasar orang Papua.
Forkorus juga menambahkan bahwa aksi pembersihan tersebut sudah diketahui oleh dirinya, karena kegiatan tersebut semua akan bermuara ke perayaan 1 Desember nanti. Dan dirinya sudah menyampaikan pemberitahuan resmi ke Polda Papua dan sekaligus tembusan ke Polres-Polres agar masyarakat Papua diizinkan untuk melakukan kegiatan peringatan sejarahnya, tanpa mendapat halangan dari pihak manapun.
Forkorus juga menghimbau agar tidak dilakukan pengibaran bintang Kejora, bagi masyarakat di seluruh tanah Papua. Namun apapun aksi yang dilakukan 1 Desember nanti dirinya sudah siap untuk mempertanggung jawabkannya. Walaupun dirinya tahu menjelang 1 Desember nanti akan ada banyak isu murahan yang sengaja dihembuskan oknum-oknum yang tidak menginginkan rakyat Papua melakukan perayaan HUT kemerdekaannya.
"Saya menghimbau agar seluruh rakyat Papua dari 7 suku di Papua untuk tidak melakukan pengibaran bintang kejora, walaupun nantinya saat jelang 1 Desember banyak isu murahan yang bakal dihembuskan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab," ujar Forkorus.
Masih terkait agenda 1 Desember nanti Sekjen Presidium Dewan Papua (PDP) Thaha Mohammad Alhamid ketika dihubungi via telpon selulernya mengatakan bahwa dirinya belum mendapat informasi apapun ataupun dihubungi terkait aksi yang akan dilakukan 1 Desember, karena memang dirinya sedang mengikuti kegiatan di Universitas Indonesia saat ini.
Sementara Kapolres Jayapura AKBP Drs Didi S Yasmin ketika dihubungi semalam mengatakan, masyarakat yang mempunyai agenda kegiatan pada 1 Desember nanti silahkan saja. Hanya saja, tidak boleh mengarah kepada aksi yang melawan tindakan hukum. Karena apabila hal tersebut didapati pihaknya, maka tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku. "Bagi masyarakat yang mempunyai agenda kegiatan pada 1 Desember nanti silahkan saja, asal tidak keluar dari aturan hukum yang berlaku," tegas Kapolres. (jim)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment