AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

04 November 2008

Sejumlah Wartawan Dilarang Meliput: "Pada Peresmian Kantor Bupati Kabupaten Puncak di Ilaga"

ILAGA- Acara syukuran pembentukan Kabupaten Puncak dan peresmian Kantor Bupati Kabupaten Puncak, Kamis (30/10) lalu, menuai kekecewaan dari sejumlah wartawan/reporter yang akan meliput acara tersebut. Pasalnya, wartawan yang diundang khusus oleh pihak panitia syukuran tiba-tiba dilarang meliput tanpa alasan yang jelas.
Padahal sebelumnya dari pihak panitia dengan ketuanya Willem Wandik menginformasikan kalau Bupati Puncak Simon Alom, S.Sos ingin bertemu wartawan di kediamannya yang tidak jauh dari lokasi acara syukuran.
Sejumlah wartawan yang terdiri dari wartawan Bintang Papua, Andi Riri, wartawan Pasific Pos, Frengky Pelle dan seorang staf Infokom Kabupaten Puncak Jaya, Cornelis Raru, serta wartawan Cenderawasih Pos Ronald langsung menuju ke kediaman bupati.
Tapi sangat disayangkan saat berada di kediaman Bupati, keberadaan sejumlah wartawan ini malah diabaikan dan ditolak. "Maaf, pak bupati lagi sibuk dan banyak tamu, tapi beliau berpesan tadi kalau wartawan khusus dari Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tidak bisa meliput kegiatan dan semua kegiatan lain yang berlangsung disini," kata salah seorang ajudan bupati bernama Musa Magai kepada wartawan di depan kediaman bupati.
Mendengar pesan bupati tersebut, wartawan belum puas akan pesan yang disampaikan langsung oleh ajudan. Wartawan berusaha keras untuk bertemu langsung bupati dan menanyakan alasan mengapa wartawan dari Kota Mulia tidak diijinkan meliput kegiatan yang beberapa menit lagi berlangsung. Wartawan juga telah bertemu panitia, namun panitia memang sempat berusaha memfasilitasi wartawan agar bisa bertemu bupati dan ternyata selalu terkendala kepada sang ajudan.
"Kami sangat kecewa. Soalnya kami kan diundang panitia ke sini, tapi kok malah dilarang meliput. Alasannya apa," tanya Andi Riri dengan nada kesal.
Menurut Riri, kalau memang wartawan dilarang meliput alasannya kenapa, dan kenapa harus diundang.
Hal yang sama juga disesalkan staf Infokom Kabupaten Puncak Jaya, Cornelis Raru. Dia mengungkapkan, pihaknya bersama wartawan lainnya tidak mengetahui apa sebabnya tidak bisa meliput kegiatan itu, kalaupun ada permasalahan antara Kabupaten Puncak Jaya dengan Kabupaten Puncak maka wartawan jangan ikut dilibatkan karena menurutnya, wartawan bersifat independen dalam arti wartawan tidak memihak kepada siapapun.
Raru menambahkan, yang lebih disesalkan lagi bahwa pihaknya bersama wartawan lainnya sudah datang jauh dari Kota Mulia namun sesampainya di Ilaga tidak diijinkan meliput.
"Wartawan itu bersifat independen dan tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun dalam hal pemberitaan sehingga kalau memang wartawan tidak diizinkan meliput kenapa diundang," ungkapnya dengan nada prihatin. (nal)

No comments: