AJU, AITA & AMA....AMAKANIE...!!!

11 November 2008

Semangat Kepahlawanan Jangan Sampai Luntur: "Perangi Kemiskinan dan Kebodohoan"

JAYAPURA-Jika nilai-nilai kepahlawanan pada jaman dulu orang berjuang dengan mempertaruhkan segala-galanya demi kepentingan bangsa dan Negara, maka konteks sekarang ini, nilai-nilai kepahlawanan penting diwariskan kepada generasi muda adalah memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Hal ini sebagaimana dikatakan Gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH saat ditanya wartawan seusai menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Pahlawan di Halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (10/11).
"Nilai -nilai itu untuk generasi muda sekarang harus kita wariskan untuk mencegah suatu generasi yang tidak memiliki semangat kejuangan yang hanya berfikir untuk kepentingan diri, kantong peribadi, kepentingan kelompok, sikap materialistis dan sebagainya. Ini harus kita cegah," tuturnya.
Karena itu, walaupun tantangan itu berbeda, semangat kepahlawanan itu tetap saja harus implementasikan dengan berperang melawan kemiskinan, kebodohan, penyakit, HIV/AIDS, ketidakadilan dan sebagainya.
"Nilai-nilai ini harus kita renungkan dan kita tanamkan, seperti pesan-pesan dari para pahlawan bangsa," tegasnya.
Menurutnya, di lingkungan Kantor Gubernur ini juga harus ditanamkan nilai-nilai semangat kepahlawanan itu. "Ketika dia bekerja harus tahu bahwa dia harus memberikan pengorbanan yang ikhlas kepada rakyatnya, bukan sekedar bekerja untuk dapat gaji, apalagi korupsi dan sebagainya. Ini yang perlu direnungkan bersama ketika memperingati upacara seperti ini. Jadi tidak hanya formalitas ceremonial saja," lanjutnya.
Pada saat upacara, Gubernur menegaskan, semangat dan nilai kepahlawanan yang ditunjukkan dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, hendaknya dapat dipetik hikmahnya dan dapat menjadi inspirasi untuk mengatasi berbagai masalah seperti masalah kemiskinan, pengangguran, kesehatan, pendidikan, Narkoba, konflik, ancaman gerakan separatis, dan gejala disintegrasi bangsa.
"Pada hari ini, di Papua kita berperan melawan musuh-musuh kemiskinan penyakit, HIV/AIDS, korupsi, ketidakadilan, ketidakbenaran, nilai-nilai kejuangan dari pahlawan kita akan terus menjadi sumber inspirasi bagi kita, akan terus menyemangati kita, memberi kita kekuatan untuk berjuang melawan semua yang harus kita perangi, yakni kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan dan sebagainya," tandasnya.
Hal senada diungkapkan Walikota Jayapura Drs MR Kambu, MSi mengungkapkan bahwa bila para pahlawan dulu berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengorbankan harta benda maupun nyawa. Maka, banyak hal yang saat ini bisa dilakukan generasi muda untuk mencontoh pengorbanan dari para pahlawan, yakni dengan memberikan atau mengorbankan hal terbaik dari diri kita, untuk kepentingan orang lain sesuai profesi dan pekerjaan yang digeluti.
"Pengorbanan yang tetap bisa dilakukan adalah mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan umum, untuk menciptakan perdamaian dan rasa persatuan dan kesatuan,"tutur Walikota Kambu saat ditemui usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di Kantor Walikota, Senin (10/11).
Menurutnya, banyak generasi muda sekarang ini sudah terjun sebagai pemuda di lingkungan birokrasi, pemuda di bidang politik, pemuda pengusaha, pemuda agama dan pemuda lain dengan latar belakang profesi dan usaha yang digelutinya. Bila masing-masing pribadi dari pemuda ini bisa memberikan hal yang terbaik dari dirinya untuk kepentingan masyarakat, untuk saling melengkapi dan memperkuat bangsa dan negara ini.
Sementara itu disinggung perhatian pemerintah terhadap para veteran atau pejuang yang ada di Kota Jayapura ini, diakui Walikota Kambu untuk memberikan perhatian secara rutin terhadap para veteran, atau keluarga atau anak para pejuang ini memang masih terbatas.
"Kami belum bisa lakukan secara rutin, sementara ini hanya berupa bingkisan atau bantuan terutama pada hari-hari nasional maupun natal,"ujar Walikota Kambu yang mengaku kewenangan penanganan terhadap veteran ini lebih banyak ada ditingkat provinsi.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Gayus Manupapami, SE yang mengaku ada keterbatasan dana diinstansi dipimpinnya dalam memberikan perhatian terhadap pejuang veteran maupun keluarga yang ditinggalkannya. Namun begitu, seiring dengan terbentuknya LVRI Kota Jayapura, pihaknya memang sudah menerima data veteran Kota sebanyak 46 orang. "Hanya saja untuk bantuan kepada mereka, kami juga butuhkan usulan program dari mereka,"ujar Gayus.
Rektor Pimpin Ziarah ke TMP
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, TNI dan Polri se-Garnizum Jayapura melaksanakan ziarah ke Tamakm Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Bangsa Waena, Senin (10/11) kemarin. Ziarah ini dipimpin Rektor Uncen Prof. DR. Bert Kambuaya, MBA, sekaligus bertindak selaku inspektur upacara.
Rektor Uncen Prof. Dr. Bert Kambuaya mengungkapkan, ziarah ke TMP ini bukan sekadar datang untuk melakukan tabur bunga, tapi ada makna yang sangat mendalam yakni mengenang kembali perjuangan, pengorbanan dan pengabdian para pahlawan yang telah berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.
" Banyak cara yang bisa dilakukan warga untuk melanjutkan pengorbanan para pahlawan untuk mengisi kemerdekaan ini yakni bekerja secara sungguh-sungguh sesuai profesi dan pekerjaannya untuk kemajuan bangsa dan daerahnya. Intinya semangat dan nilai-nilai kepahlawanan untuk mengisi kemerdekaan ini tidak boleh luntur," ujar Bert kambuaya kepada Cenderawasih Pos usai tabur bunga, kemarin.
Dikatakan, melanjutkan pengorbanan pahlawan bukan lagi dalam bentuk perang dalam arti sesungguhnya, tapi perang melawan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Sebab, kemiskinan dan kebodohan itu juga bagian dari musuh-musuh negara yang harus dilenyapkan melalui kegiatan-kegiatan yang positif dan nyata.
Untuk membangun negara dan bangsa ini bisa dilakukan setiap orang apapun profesinya, termasuk para pedagang. Makanan yang dibuatnya harus benar-benar bermutu, tidak boleh dicampur dengan zat berbahaya lain seperti formalin, ataupun minyak tanah yang dicampur dengan air.
" Jadi apapun pekerjaan dan usaha yang dilakukan harus tulus dan ikhlas untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebab, para pengorbanan para para pahlawan dalam meraih kemerdekaan juga didasari dengan nait tulus dan ikhlas untuk bangsa dan negara," tandasnya.
Hadir dalam ziarah ke TMP ini Danrem 172/PWY Kolonel Czi I Made Sukadana dan sejumlah pejabat TNI/Polri serta sipilnya lainnya. Usai ziarah, acara dilanjutkan dengan upacara militer bertempat di Makodam XVII/Cenderawasih dan Dermara Satkamla Porasko Jayapura. Di Makodam upacara dipimpin Kolonel Inf Dwi Yatmo staf ahli Pangdam, sedangkan upacara di dermaga Porasko dipimpin Wadanlantamal X Jayapura Kolonel Laut (P) Isworo Sutrisyanto, SH yang dilanjutkan dengan tabur bunga dan pelepasan karangan bunga ke laut.
(fud/tri/cr-154/mud)

No comments: