KP-AMP Report-JogjaWPNews - Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta, hari Sabtu subuh (01.30 - 03.00 wib) diserang oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan senjata tajam dan bom molotov.
Kronologi peristiwa itu akan kami sebarkan kepada para wartawan, jaringan LSM, dan sejumlah kawan lain, siang hari ini.
Dalam peristiwa tersebut, Kapolda D.I.Y, Kapoltabes Yogyakarta, Tripika Umbulharjo (Camat, Danramil, Kapolsek) dan sejumlah perangkat lain hadir dalam proses negosiasi yang dilakukan oleh Kapolda dengan mahasiswa Papua, karena pasca pemboman yang dilakukan oleh kelompok tak dikenal itu, sejumlah 100 orang mahasiswa Papua yang menghuni Asrama Papua Yogya, turun ke badan jalan utama dan memblokir Jl. Utama Kusumanegara. Pemblokiran dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa Papua sejak jam 03.00- 07.30 wib (pagi).
Pertemuan antara Kapolda D.I.Y, Kapoltabes Yogya dan Muspika Umbulharjo dengan mahasiswa Papua tersebut berlangsung dibadan jalan utama Kusumanega dan dikawal secara ketat oleh 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob dengan menggunakan senjata jenis SS1, Pasukan Anti Huru-Hara (PHH) yang juga menggunakan senjata jenis SS1 dan Pasukan Gegana yang melakukan operasi penyisiran diseputar Asrama Mahasiswa Papua.
Dalam pertemuan sempat terjadi ketegangan kecil antara mahasiswa dan Kapolda D.I.Y karena kedatangan sejumlah pasukan untuk mengamankan pertemuan itu, setelah terjadi tawar menawar akhirnya Kapolda memerintahkan anak buahnya meninggalkan asrama mahasiswa Papua dan kembali ke pos masing-masing.
Demikian informasi, sampai berita ini kami sebarkan, belum ada dugaan pasti yang dapat kami temukan dalam kasus ini, tetapi ada tiga skenario yang dapat dianalisis dan juga dilacak kebenarannya. Lain-lain menyusul.
-------------------------
WPNews: Sunday, 23 Nov, 2003, 8:33pm
Kronologis Penyerangan Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta
KP-AMP Report
JOGJA, WPNews - Kronologis Penyerangan Asrama Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Tgl. 22 November 2003, Berikut Laporan yang di terima WPNews:
=====
Pukul 01.30 Wib (Pagi Hari):
Dominggus Kambu, salah seorang penghuni asrama mengambil uang di ATM BNI Cabang Kusumanegara. Sekembalinya Diminggus dari ATM, tiba-tiba dia dihadang oleh dua orang tak dikenal yang waktu itu mengendarai kendaraan bermotor. Dominggus secara mendadak diserang oleh dua orang penyerang ini, tapi dia sempat menghindar dan bertahan didepan Asrama Mahasiswa Papua. Setelah melakukan penyerangan terhadap Dominggus, dua orang tak dikenal ini melarikan diri dengan memakai motor.
Pukul 02.00 Wib (Pagi Hari)
Dua orang penyerang ini kembali lagi ke Asrama Papua dengan membawa senjata tajam (samurai) dan kemudian melakukan penyerangan terhadap Obeth Nau. Obeth Nau (salah satu penghuni Asrama Papua) berhasil lolos dari serangan ini, karena samurai itu tertahan dipagar asrama Papua, maka kemudian diambil oleh kawan-kawan mahasiswa Papua dan sekarang masih berada di tangan ketua Asrama Mahasiswa Papua, Yogyakarta. Setelah melakukan penyerangan ini, dua orang penyerang tadi kemudian melarikan diri lagi meninggalkan Asrama Papua, yang sudah mulai tegang dan ramai oleh situasi ini.
Pukul 02.30 Wib (Pagi Hari)
Dua penyerang tadi kembali lagi dengan membawa tiga buah bom Molotov yang akan dipakai untuk menyerang Asrama Mahasiswa Papua. Setelah tiba dua orang penyerang ini kemudian melemparkan salah satu bom mo;otov itu ke pintu gerbang asrama Papua. Saat ini jumlah kawan-kawan penghuni Asrama Papua sudah semakin banyak bergerombol didepan asrama dan hal ini menyebabkan dua penyerang ini tidak jadi melakukan penyerangan lebih brutal dengan menggunakan sisa bom Molotov yang mereka bawah.
Pukul 03.00 – 08.00 Wib
Semua penghuni Asrama Papua keluar dari Asrama Papua dan kemudian melakukan pemblokiran Jl. Utama Kusumanegara yang tepat berada didepan Asrama Papua, Yogyakarta. Pemblokiran jalan utama ini dilakukan sebagai protes terhadap tindakan-tindakan terror yang sejak beberapa waktu lalu telah dilakukan terhadap para penghuni asrama dan juga terhadap warga dan mahasiswa Papua di Yogyakarta. Selain itu pemblokiran jalan ini secara langsung dilakukan sebagai protes terhadap cara-cara biadab sekelompok orang dalam membenarkan tindakan mereka terhadap orang Papua yang berdomidisili di Yogyakarta, ini merupakan tindakan bejat dan biadab dari orang-orang tidak bertanggung jawab yang sejak awal diduga memiliki kaitan dengan Intiligen TNI / Polri, khususnya Badan Intiligen Negara (BIN) yang telah bekerja untuk menghambat gerakan prodemokrasi Papua secara umum di Indonesia dan lebih khusus di Yogyakarta yang saat ini sedang gencar melakukan protes terhadap kebijakan Negara Indonesia dengan percepatan pembentukan Propinsi Irian Jaya Barat, Timur dan Tengah. Juga sebagai bentuk dari upaya terror psikologis terhadap mahasiswa dan pemuda Papua di Jawa dan Bali berkaitan dengan momentum Peringatan HUT Kemerdekaan Papua, 1 Desember 2003 dan juga momentum Pemilu 2004.
Situasi Pemblokiran Jalan Utama:
Dilakukan sejak pukul 03.00 – 08.00 Wib. Karena situasi ini, Kapolda D.I.Y dan Kapoltabes Yogyakarta langsung turun ke Asrama Papua dan melakukan negosiasi karena protes yang dilakukan dengan cara pemblokiran jalan utama tersebut telah berdampak pada mobilisasi kendaraan umum yang macet total.
Kedatangan Kapolda D.I.Y dan Kapoltabes Yogyakarta diikuti oleh 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob, Pasukan Anti Hura-Hara dan Satuan Gegana yang langsung melakukan penyisiran diseputar Asrama Mahasiswa Papua. Kapolda dan Kapoltabes Yogyakarta juga ditemani oleh Muspika Umbulharjo (Camat, Danramil dan Kapolsek).
Terjadi sedikit ketegangan antara Mahasiswa Papua dan Kapolda D.I.Y berserta rombongan karena kedatangan Kapolda D.I.Y dengan sejumlah pasukan yang menggunakan senjata lengkap telah menyebabkan reaksi dari Mahasiswa Papua yang melakukan pemblokiran jalan tersebut. Kapolda D.I.Y diminta untuk mengembalikan pasukannya ke Mapolda dan membiarkan Satuan Gegana melakukan tugasnya dengan melakukan penyisiran diseputar asrama Papua. Tawaran ini diterima oleh Kapolda D.I.Y yang kemudian memerintahkan anak buahnya untu kembali ke Mapolda. Proses dialog selanjutnya dilakukan di badan Jl. Utama Kusumanegara sampai selesai sekitar jam 08.00 Wib. Massa mahasiswa Papua (para penghuni Asrama) kemudian membubarkan diri dan kembali kedalam asrama Papua.
Situasi Umum Sebelum dan Setelah Penyerangan:
Sejak pukul 24.00 Wib, disekeliling Asrama Papua di Jl. Kusumanegara 119, Yogyakarta, telah diduduki oleh sejumlah orang tak dikenal. Mereka mengendarai sepeda motor dan juga dengan menggunakan mobil pribadi. Ada sekitar 70 orang yang telah berjaga-jaga disekitar asrama tersebut dan menyuruh dua orang kawan mereka untuk melakukan provokasi di Asrama Papua. Provokasi sudah dilakukan dengan melalui kronoligis berita yang telah kami gambarkan, tetapi provokasi ini tidak ditanggapi oleh mahasiswa Papua yang tinggal disitu, pada akhirnya situasi chaos yang diharapkan oleh para pembuat onar ini tidak terjadi, sampai terjadinya negosiasi antara Kapolda D.I.Y dan para mahasiswa Papua.
Sampai dengan kronoli kejadian ini kami buat, para mahasiswa Papua masih berada dalam situasi tegang karena kejadian tgl. 22 November 2003 tersebut dikhawatirkan akan kembali terjadi dengan skala atau target chaos yang lebih besar. Oleh karena tindakan-tindakan barbarian dari sekelompok orang yang ingin menciptakan situasi chaos ini, telah berdampak pada sikap curiga dan dikap waspada yang berlebihan yang bisa menjadi pemicu bagi terciptanya konflik yang lebih luas dengan melibatkan semua orang Papua di Yogyakarta dan sekitarnya.
--o0o0o0o--
Demikian Kronologi Penyerangan Asrama Papua D.I.Y kami berikan. Dibuat dan disebarluaskan oleh Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment